TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ida Dewa Agung Jambe Asal Klungkung Dikebut Jadi Pahlawan Nasional

Puputan Klungkung selalu diperingati setiap 28 April

Patung Ida I Dewa Agung Jambe II yang memimpin Klungkung saat perang puputan 1908. (IDN Times/I Wayan Antara)

Klungkung, IDN Times - Menjelang peringatan Hari Puputan Klungkung pada 28 April 2021 mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung kembali mengebut usulan gelar untuk pahlawan nasional Ida Dewa Agung Jambe, Raja Klungkung yang gugur dalam Perang Puputan Klungkung pada 28 April 1908 silam.

Syaratnya mulai dipenuhi satu per satu. Yaitu mengubah fasilitas umum Lapangan Puputan Klungkung menjadi Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe.

Baca Juga: Sudah 2 Tahun, Ida Agung Dewa Jambe Belum Jadi Pahlawan Nasional

Baca Juga: Usulan Ida I Dewa Agung Jambe Jadi Pahlawan Nasional Masih Dikaji

1. Inilah Lapangan Puputan yang diganti menjadi Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe

Istimewa/Wayan Ardika

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Klungkung, Gusti Agung Mahajaya, mengatakan pihaknya telah melengkapi administrasi untuk menguluskan gelar pahlawan nasional kepada Ida Dewa Agung Jambe.

Satu di antara syarat yang sudah dipenuhi adalah mengganti nama fasilitas umum Lapangan Puputan Klungkung menjadi Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe. Penggantian nama alun-alun tersebut sudah disahkan berdasarkan keputusan Bupati Klungkung.

"Persyaratannya tinggal diseminarkan dengan menghadirkan sejumlah narasumber, seperti Direktur Kepahlawanan Kementerian Sosial Republik Indonesia," kata Mahajaya, Senin (8/3/2021) lalu.

2. Usulan pahlawan nasional Ida Dewa Agung Jambe harus sudah masuk ke Kementerian Sosial pada bulan April 2021 mendatang

Miniatur ilustrasi perang puputan Klungkung 1908. (IDN Times/I Wayan Antara)

Setelah seminar, pihak Dinas Sosial (Dinsos) Klungkung menjadwalkan usulan pengajuan Ida Dewa Agung Jambe tersebut harus sudah masuk ke Kementerian Sosial pada bulan April 2021 mendatang. Ia juga menyatakan bukti lain yang monumental adalah Perang Puputan Klungkung yang diperingati setiap tanggal 28 April.

Perang Puputan Klungkung yang tercatat dalam sejarah identik dengan perlawanan Raja Ida Dewa Agung Jambe. Bahkan bisa dikatakan Ida Dewa Agung Jambe merupakan tokoh sentral dalam perang melawan penjajah Belanda.

"Di Bali bahkan nasional juga sudah tahu catatan sejarah Perang Puputan Klungkung," kata Mahajaya.

Berita Terkini Lainnya