TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lampu Hias dan Keran Air di Rest Area Klungkung-Gianyar Kerap Hilang

Jahil banget sih tangannya. Itu kan untuk masyarakat juga

Peninjauan rombongan Pemkab Klungkung ke rest area perbatasan Klungkung dan Gianyar, Selasa (23/3/2021) pagi. (Dok.IDN Times/Humas Pemerintah Kabupaten Klungkung)

Klungkung, IDN Times - Rest area di perbatasan Klungkung-Gianyar, tepatnya di Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung kini sudah tertata rapi. Fasilitas publik itu diharapkan menjadi destinasi bagi warga sekitar dan pengunjung lain. Hanya saja lokasi itu belum aman. Banyak fasilitas penunjang seperti lampu hias sampai keran air diambil oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Dilirik India, Tetapi Perajin Gula Semut di Klungkung Mati Suri

1. Pemkab Klungkung kerap menerima informasi lampu hias hingga keran hilang

Peninjauan rombongan Pemkab Klungkung ke rest area perbatasan Klungkung dan Gianyar, Selasa (23/3/2021) pagi. (Dok.IDN Times/Humas Pemerintah Kabupaten Klungkung)

Menurut Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, rest area tersebut perlu dilengkapi oleh closed circuit television (CCTV) atau kamera pengintai. Sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung. Rest area ini memang belum dilengkapi oleh CCTV sejak kawasannya selesai ditata tahun 2020 lalu.

Suwirta menerima laporan sejumlah fasilitas seperti lampu hias, keran air sering hilang. Sejak saat itu ia kerap turun langsung untuk mengecek situasi rest area pada malam hari.

"Ke depan saya minta untuk pemasangan beberapa unit CCTV di rest area perbatasan Klungkung-Gianyar, sehingga lebih bisa diawasi. Karena saya menerima informasi, beberapa fasilitas tambahan seperti beberapa lampu, keran air malah hilang," jelas Suwirta, Selasa (23/3/2021) pagi.

Baca Juga: 31 Pelaku Usaha di Klungkung Baru Punya Sertifikat Hak Paten

2. Setiap investasi berupa pembangunan rest area wajib dipelihara

Dok.IDN Times/Humas Pemerintah Kabupaten Klungkung

Suwirta meminta masyarakat mau menumbuhkan rasa memiliki terhadap fasilitas umum yang ada. Sehingga bisa ikut merawat dan menjaga fasilitas tersebut. Menurutnya, fasilitas itu dibuat bukan semata untuk kepentingan pemerintah saja. Tetapi lebih kepada keinginan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan hadirnya fasilitas publik sebagai tempat alternatif wisata.

"Setiap investasi berupa pembangunan rest area wajib dipelihara dengan baik agar bermanfaat bagi masyarakat. Rasa dimiliki itu harus menjaga fasilitas yang ada, bukannya mengambil ornamen fasilitas yang ada,” tegas Suwirta.

Berita Terkini Lainnya