TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Bayi 8 Bulan di Klungkung, Terlahir Tanpa Lubang Anus & Kelopak

Mereka butuh bantuan untuk beli kolostomi

IDN Times/Wayan Antara

Klungkung, IDN Times - Ni Nengah Sureti (36) meneteskan air mata ketika menceritakan kondisi putri bungsunya, Ni Wayan Aprilia Setianingsih (8 bulan). Tidak seperti bayi pada umumnya, Aprila Setianingsih terlahir tanpa lubang anus dan kelopak mata.

Ia sangat mengharapkan uluran tangan dari masyarakat demi kesembuhan putrinya itu.

Baca Juga: Perusahaan yang Reklamasi Teluk Jakarta Diizinkan Eksplor Bali Selatan

1. Pasutri ini masih punya empat anak lainnya yang harus dicukupi kebutuhan hidupnya

IDN Times/Wayan Antara

Ni Nengah Sureti dan suaminya, I Wayan Pejang, tinggal di rumah yang sangat sederhana di Banjar Tengah, Desa Gunaksa, Klungkung. Mereka termasuk Kepala Keluarga (KK) kurang mampu dan tinggal di rumah bantuan beda rumah.

I Wayan Pejang merupakan buruh bangunan, sementara Nengah Sureti hanyalah ibu rumah tangga yang sesekali menyambung hidup dengan mencari kayu bakar.

Selain harus merawat Aprilia Setianingsih, pasutri kurang mampu itu juga harus membesarkan empat anak mereka yang lain. Yakni Ni Wayan Widiastini (18), Nengah Wahyuni Asri (16), Komang Adi Adnyana (13), dan Ketut Alit Arbawa Putra (8).

2. Harus membeli kantong kolostomi untuk wadah feses

IDN Times/Wayan Antara

Pasca terlahir tanpa anus dan kelopak mata, tim medis terpaksa harus membuat anus buatan di perut bayi Aprilia Setianingsih. Lalu diberi kantong kolostomi sebagai wadah feses. Namun kantong kolostomi ini ternyata tidak ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) Kesehatan.

Ni Nengah Sureti dan I Wayan Pejang harus susah payah mencari uang Rp200 ribu setiap empat hari untuk membeli kantong kolostomi tersebut. Belum lagi mereka harus bolak-baik ke Denpasar untuk membeli kantong kolostomi dan kontrol ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah.

"Kami sampai berutang banyak untuk perawatan anak saya ini," ungkap Nengah Sureti.

Ironisnya kondisi ini terjadi sudah selama delapan bulan. Padahal kediaman keluarga tersebut tidak jauh dari kediaman seorng anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Klungkung.

3. Bayi ini sudah ditangani oleh Dinkes Kesehatan Klungkung

IDN Times/Wayan Antara

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Klungkung, dr Adi Swapatni, ketika dikonfirmasi menjelaskan pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap kondisi bayi Aprilia Setianingsih.

"Operasinya menunggu kondisi stabil," jelas Adi Swapatni.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bayi Aprilia Serianingsih masih dalam kondisi kurang gizi. Sehingga pihak Puskesmas masih terus memberikan asupan makanan tambahan untuk peningkatan gizinya, serta memonitor terus perkembangannya.

"Ini sudah jadi sasaran homecare kami. Kebetulan hari Jumat (11/1) ini jadwal mereka untuk kontrol ke RSUP Sanglah, nanti akan kami fasilitasi dengan ambulans KRISS. Kesian juga kalau mereka keluarkan biaya bolak-balik," ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya