Mengulas Pakaian Adat Bali Jokowi dan Iriana, Khas Buleleng
Penampilannya beda sendiri di gala dinner
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times - Selesai sudah puncak pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) digelar dua hari, 15 sampai 16 November 2022. Bisa dibilang, acara ini berjalan lancar. Jamuan makan siang di Bamboo Dome Hotel The Apurva Kempinski dan gala dinner di area outdoor Lotus Pond Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Kabupaten Badung, mendapat sorotan dari para tamu KTT G20, Selasa (15/11/2022).
Selama gala dinner, tamu disajikan menu makanan Nusantara berbagai daerah seperti Bali, Jawa, Sulawesi Utara, Lampung, Sumatra Barat, Sumatra Utara, hingga Aceh. Tidak hanya itu, para kepala negara, delegasi, dan tamu undangan yang hadir di malam itu mengenakan kain lokal atau wastra Indonesia seperti batik dan tenun.
Uniknya, Presiden Indonesia, Joko "Jokowi" Widodo, memakai busana adat khas Bali bersama istrinya, Iriana Jokowi. Ini dia ulasannya.
Baca Juga: Menengok Kesiapan GWK, Lokasi Gala Dinner KTT G20
Baca Juga: 5 Hal Unik di KTT G20 Bali, Ada Modifikasi Cuaca
Baca Juga: Asal Mula Kenapa Garuda Jadi Kendaraan Dewa Wisnu
1. Salad bumbu rujak Bali sebagai makanan pembuka
Sebelum mempersilakan kepala negara, delegasi, dan tamu undangan menyantap hidangan yang tersaji, Jokowi memaparkan arti mitologi Patung Garuda Wisnu Kencana. Menurut mitologi, patung GWK mengandung makna tanggung jawab, cinta, kesetiaan, dan keberanian.
Dewa Wisnu merupakan satu dari tiga dewa utama atau yang disebut dengan Tri Murti dalam Agama Hindu. Dewa yang berfungsi untuk memelihara ini, selain memiliki kesaktian Dewi Sri atau Dewi Laksmi, juga punya kendaraan atau tunggangan berupa Burung Garuda.
Burung Garuda disimbolkan sebagai sosok yang besar, kuat, dan berwibawa. Kenapa Garuda menjadi kendaraan Dewa Wisnu? Cerita ini terdapat dalam Purana (kesusastraan Hindu yang memuat mitologi, legenda, dan kisah-kisah zaman dahulu) yaitu Bhagawata Purana dan Garuda Purana.
Setelah menceritakan hal tersebut, Jokowi mempersilakan tamu menyantap sajiannya. Sebagai makanan pembuka (Appetizer), mereka disajikan "Aneka Ratna Mutumanikam" (Diversity in One) yang terdiri dari mangga, tumput laut, salad dengan bumbu rujak Bali, dan perkedel jagung daging rajungan khas Manado.
Menu utamanya (Main Course) berupa tenderloin sapi wagyu khas Lampung, rendang Padang, mousseline singkong dan kentang, asparagus saus kunyit Bali, hingga puree terung balado.
Sedangkan menu penutupnya (Dessert) adalah cokelat mousse Aceh, nasi tuille, beras ketan hitam dengan kelapa parut, dan coulis mangga atau kuah kental yang terbuat dari buah mangga.