Langkah Jitu Petani Tabanan Atasi Hama Tikus, Pakai Sekala dan Niskala
Semoga tidak ada lagi lahan yang rusak ya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Tikus termasuk hama atau organisme pengganggu tanaman (OTP) yang paling ditakuti petani. Begitu OTP ini muncul, berhektare-hektare tanaman padi bisa rusak dan tikus pun kian sulit untuk dibasmi. Dalam mengatasi serangan tikus ini, petani di Tabanan memiliki cara jitu sehingga kerusakan bisa dimininalkan dan dicegah. Cara tersebut mencakup sekala dan niskala. Apa saja itu? Berikut hasil wawancara IDN Times.
Baca Juga: 15 Ribu Lahan Sawah Petani di Tabanan Dicover AUTP
1. Hama tikus telah menyerang 481 hektare
Sebelum memaparkan cara jitu petani itu, ada baiknya kita melihat data kerusakan sawah akibat hama tikus di Tabanan tahun 2020 ini.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Tabanan, hingga Juni 2020, hama tikus setidaknya telah menyerang 481 hektare, di mana 124 hektare di antaranya mengalami puso atau gagal panen. Sementara sisanya terjadi kerusakan ringan seluas 222 hektare, kerusakan sedang seluas 41 hektare, dan kerusakan berat seluas 94 hektare.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, I Wayan Suandra, mengatakan serangan hama tikus masih jadi ancaman untuk petani di Tabanan. Dinas Pertanian pun mendorong petani melakukan gerakan pengendalian hama tikus, pemasangan umpan, melakukan pengropoyokan, hingga penambahan atau melepas liarkan burung hantu sebagai predator pemangsa tikus.
“Terakhir kami sudah lepas liarkan burung hantu di daerah Wangaya, Kecamatan Penebel, Tabanan. Selain upaya secara sekala, kami tetap juga utamakan pengendalian hama melalui niskala (ngatur uning),” ujarnya.
Baca Juga: ASN di Tabanan Sisihkan Rp100 Ribu Beli Produk Petani dan Peternak