Konservasi Tukik di Pantai Yeh Gangga Tabanan Rentan Dicuri
Telur penyu juga sering dimakan anjing
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Konservasi tukik yang berlokasi di Pantai Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kabupaten Tabanan, sudah terbentuk pada akhir tahun 2020 lalu. Selama hampir dua tahun berjalan, ribuan tukik ditetaskan di konservasi ini.
Proses mengelola konservasi ini tentu tidak terus berjalan mulus. Berbagai tantangan muncul, dari telur penyu yang dimakan anjing hingga oknum yang mencuri tukik saat malam hari.
Baca Juga: Klungkung Jadi Habitat Penyu, Warga Tak Paham Soal Satwa Dilindungi
1. Konservasi tukik diadakan untuk melestarikan penyu jenis lekang
Bendesa Adat Yeh Gangga, I Ketut Dolia, mengatakan dibentuknya konservasi tukik di Pantai Yeh Gangga untuk melestarikan penyu jenis lekang yang datang bertelur ke Pantai Yeh Gangga.
"Sebenarnya kegiatan konservasi ini sudah dilaksanakan sejak enam tahun lalu. Namun musiman. Setiap musim penyu bertelur, telur dikumpulkan dan ditetaskan kemudian dilepas semua. Sejak dua tahun terakhir kita lakukan konservasi yang berkelanjutan," ujarnya, Sabtu (27/8/2022).
Lalu apa yang dimaksud dengan konservasi berkelanjutan? Dolia menuturkan tukik yang baru menetas tidak langsung dilepaskan semuanya. Tetapi dilakukan secara bertahap.
"Juga sebagai langkah edukasi dan daya tarik wisata. Jadi jika ada anak sekolah yang berkunjung, mereka akan diberikan pengalaman melepas tukik. Ada juga wisawatan yang datang ke sini untuk melepas tukik," ujar Dolia.
Tukik yang baru menetas akan ditampung dalam kolam yang berisi air laut. "Dulu kita mengganti airnya secara manual. Sekarang sudah pakai pompa dan jadi kualitas airnya terjaga," ujar Dolia.
Karena tidak langsung dilepas semua, beberapa tukik saat ini sudah ada yang berusia setahun. "Ada penyu yang besar usianya 35 tahun. Itu kami temukan di pantai dalam kondisi sekarat. Diobati dan sembuh. Sampai sekarang ada di konservasi," jelas Dolia.