TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gunakan Web SSO, Begini Alur Input Data Kasus COVID-19 di Tabanan

Belum tentu data yang sekarang itu paling terbaru

Ilustrasi (IDN Times/Umi Kalsum)

Tabanan, IDN Times - Untuk menyamakan data kasus antara Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan COVID-19 tingkat kabupaten/kota dan provinsi, pendataannya kini diubah menggunakan layanan jaringan web service yang menerapkan sistem Single sign-on (SSO). Sehingga sekarang masing-masing layanan kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit (RS) yang menangani COVID-19, dapat memasukkan sendiri data kasusnya melalui sistem tersebut.

Begitulah yang dijelaskan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan. Berikut selengkapnya:

Baca Juga: Bukan Takut Vaksinasi, Bidan di Tabanan Deg-degan Sama Jarum Suntik

Baca Juga: Penderita Hipertensi Belum Layak Divaksin COVID-19, Ini Daftarnya

1. Semua layanan kesehatan yang melayani COVID-19 dapat memasukkan sendiri data kasusnya

Unsplash.com/Glenn Carstens-Peters

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika, Satgas Penanggulangan COVID-19 di Provinsi Bali telah memakai web SSO dalam hal pemutakhiran data COVID-19, sejak akhir tahun 2020 lalu.

Web SSO ini sendiri merupakan sebuah sistem terintegrasi satu pintu yang hanya bisa diakses (Login) menggunakan satu ID dan satu password. Sistem ini dapat menghubungkan seluruh layanan kesehatan yang melayani COVID-19.

"Setiap layanan kesehatan baik puskesmas dan rumah sakit yang melayani COVID-19 bisa mengakses sistem ini. Sehingga mereka masing-masing bisa langsung memasukkan data kasus COVID-19," ujar Suratmika, Jumat (15/1/2021).

Baca Juga: Seperti Inilah Foto Tempat Penyimpanan Vaksin COVID-19 di Tabanan Bali

2. Web SSO dapat memudahkan koordinasi antar layanan kesehatan

Satgas COVID-19 Tabanan lakukan pemeriksaan swab ke jajaran Kepolisian yang ada di Tabanan (Dok.IDN Times/Humas Polres Tabanan)

Sistem login satu ID dan satu password, kata Suratmika, dapat memudahkan koordinasi antar layanan kesehatan. Misalnya:

Puskesmas Selemadeg Barat memasukkan data tracing melalui web SSO, dan mengirim sampel kontak erat ke Laboratorium polymerase chain reaction (PCR) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan.

Apabila hasil sampelnya sudah keluar, pihak Laboratorium PCR tinggal membuka web SSO tersebut dan meng-update data yang dimasukkan oleh Puskesmas Selemadeg Barat.

Kalau hasilnya positif COVID-19, Puskesmas Selemadeg Barat akan meng-update kembali status pasien sebagai kasus positif di daerahnya. Kemudian petugas surveilans kembali melakukan tracing dan pengambilan sampel berikutnya.

"Jadi siklusnya akan berputar seperti itu. Dengan web SSO ini, datanya akan sama karena satu sumber," jelas Suratmika.

3. Terkadang, waktu penginputan data kasus melebihi target deadline

Ilustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Dalam pelaporan kasus COVID-19 yang terbaru, setiap layanan kesehatan diminta untuk memasukkan semua data positif ke dalam web SSO sebelum pukul 13.00 Wita.

"Namun terkadang karena banyaknya laporan, transfer data dari tim dan keterbatasan tenaga, target ini bisa molor dan clear jam 15.00 Wita," ungkap Suratmika.

Selain itu ada juga kasus positif COVID-19 yang hasilnya keluar hari ini, tetapi karena pendataan telah melebihi waktu yang ditargetkan, maka pelaporan kasus dimasukkan pada keesokan harinya.

"Tetapi data antara Kabupaten dengan Provinsi akan sama dengan sistem ini," terang Kepala Bidang Penanganan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Tabanan, dr Ketut Nariana.

Berita Terkini Lainnya