Bukan Takut Vaksinasi, Bidan di Tabanan Deg-degan Sama Jarum Suntik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Provinsi Bali telah menggelar vaksinasi COVID-19 secara perdana di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM), Jalan Bypass Ngurah Rai, Sanur, Kota Denpasar, Kamis (14/01/2021) lalu. Gubernur Bali, I Wayan Koster, jadi orang pertama menerima vaksin Sinovac sekitar pukul 09.25 Wita.
Vaksinasi ini juga diikuti oleh tenaga kesehatan (Nakes) di tiga kabupaten/kota se-Bali. Yaitu Kota Denpasar sebanyak 12.032 orang, Kabupaten Badung sejumlah 5.533 orang, dan Kabupaten Gianyar sebanyak 4.231 orang.
Meski baru digelar di tiga wilayah tersebut, namun nakes di Kabupaten Tabanan saat ini merasa deg-degan, terutama yang sudah mendapatkan short message service (SMS) notifikasi sebagai sasaran vaksin.
Berikut ini beberapa ungkapan nakes Tabanan tentang vaksinasi COVID-19:
Baca Juga: Penderita Hipertensi Belum Layak Divaksin COVID-19, Ini Daftarnya
1. Mengaku tidak takut vaksinasi tetapi tetap deg-degan
Bidan asal Kecamatan Selemadeg Barat, Ni Made Ayu Adiani, termasuk orang yang telah menerima SMS sebagai penerima vaksinasi COVID-19. Ia mengaku takut bukan karena akan menerima vaksinasi. Melainkan takut kepada jarum suntik.
"Disuntikkan sakit ya. Sedikit kok takutnya," katanya.
Sementara apoteker asal Kabupaten Klungkung yang tinggal di Tabanan, Ni Luh Gede Tiara Yanti, mengaku deg-degan sebagai penerima vaksinasi COVID-19.
"Deg-degan pasti. Tetapi takut akan vaksin, astungkara tidak."
Baca Juga: Seperti Inilah Foto Tempat Penyimpanan Vaksin COVID-19 di Tabanan Bali
2. Tidak ada persiapan khusus untuk menerima vaksinasi. Cukup menerapkan prokes
Tidak ada persiapan khusus yang mereka lakukan. Adiani hanya melaksanakan protokol kesehatan (Prokes) yang biasa dilakukan selama bertugas sebagai bidan. Selain memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun (3M), Adiani kembali bersih-bersih diri begitu tiba di rumah.
Namun perawat di Kecamatan Selemadeg Barat, Ni Made Tisna Handayani, lebih menjaga imunitas tubuhnya agar tetap sehat menjelang penerimaan vaksinasi.
"Persiapan khususnya tidak ada sih. Hanya menjaga dan meningkatkan imunitas sehingga tetap sehat sewaktu penerimaan vaksin."
Baca Juga: Seperti Inilah Skenario Proses Vaksinasi COVID-19 di RSUD Tabanan
3. Kepercayaan terhadap keamanan vaksinasi meningkat ketika Presiden Jokowi disuntik vaksin Sinovac
Adiani:
"Saya lebih percaya."
Tiara:
"Iyes, lebih percaya."
Kedua nakes tersebut meyakini vaksin Sinovac aman setelah Presiden Jokowi jadi orang pertama yang menerima vaksinasi, Rabu (13/01/2021) lalu. Mengenai masih adanya masyarakat yang tidak percaya akan keamanan vaksinasi, Tiara memiliki tanggung jawab untuk memberikan penjelasan dari sumber berita yang valid.
"Saya yakinkan lewat sumber berita yang valid. Jika vaksin ini sudah lolos pengujian dari BPOM. Sumber informasinya resmi, tidak pakai istilah 'katanya' yang tidak jelas agar tidak simpang siur infonya," kata Tiara.
4. Ketua IDI Tabanan terdaftar sebagai penerima vaksin perdana di Kabupaten Tabanan
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tabanan, dr Wayan Arya Putra Manuaba, terdaftar sebagai orang pertama yang disuntik vaksin Sinovac di Kabupaten Tabanan.
"Saya salah satunya. Sudah didaftarkan oleh Dinas Kesehatan Tabanan mewakili IDI Tabanan," jelas Manuaba.
Namun jadwal pelaksanaan vaksinasi di Tabanan masih belum ada tanggal yang pasti. Tetapi pihaknya sendiri sudah siap.
"Apalagi sudah ada EUA (Emergency use authorization) dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Jadi lebih tenang secara psikologis. Terlebih para pejabat pusat khususnya Presiden sudah divaksin dan tidak ada KIPI (Kejadian ikutan pasca imunisasi). Jadi menurut saya, masyarakat yang memenuhi kriteria bisa ikut vaksin tanpa rasa cemas," paparnya.
Baca Juga: Hampir 3 Juta Masyarakat Bali Akan Divaksinasi COVID-19