Koster Nilai Demo Penolakan IMF-WB Bukan Aspirasi masyarakat Bali
Kalau menurut kamu gimana dengan even IMF-WB ini?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank Annual Meeting tahun 2018 (IMF-WB AM 2018) di Nusa Dua, sudah memasuki hari ketiga, Rabu (10/10). Tapi, rupanya pertemuan ini menimbulkan polemik di kalangan masyarakat Bali.
Beberapa waktu lalu, tepatnya Jumat (5/10), Aliansi Konferensi Rakyat Global (Peoples Global Conference) menolak digelarnya acara IMF-WB AM 2018, di depan Mapolda Bali. Aksi ini, menurut Gubernur Bali, I Wayan Koster, dinilai tidak merepresentasikan aspirasi masyarakat setempat.
Baca Juga: 10 KRI Kombatan Disiagakan di Hari Ketiga Pertemuan IMF di Bali
Kata Koster, aspirasi yang disampaikan dalam demonstrasi beberapa hari lalu bukan bagian dari aspirasi masyarakat Bali. Apalagi para tamu yang datang juga dari berbagai negara. "Masyarakat Bali dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan santun. Khususnya terhadap tamu yang datang ke Bali," ujarnya, dikutip dari Antara.
Ia melanjutkan, jika pertemuan ini bukanlah pemborosan seperti yang dituding para demonstran. Justru sebaliknya. Pertemuan ini membawa dampak positif bagi kemajuan pembangunan dan perekonomian Indonesia, khususnya di Bali.
"Ini kehormatan dan kebanggaan bagi pemerintah daerah dan masyarakat Bali karena ditunjuk sebagai tuan rumah," lanjutnya.
1. Aksi demonstrasi dinilai bukan aspirasi masyarakat Bali
Baca Juga: Kontra, 5 Alasan JRX SID Tegas Menolak Pertemuan IMF-WB di Bali
Koster mengimbau seluruh komponen masyarakat Bali mulai dari jajaran pemerintah daerah, TNI-Polri, instansi swasta, tokoh agama, tokoh masyarakat, kalangan pariwisata sampai pers supaya aktif, bertanggung jawab dan mendukung terwujudnya suasana Bali yang aman, dan damai biar pertemuan tahunan ini berjalan lancar.