Kontra, 5 Alasan JRX SID Tegas Menolak Pertemuan IMF-WB di Bali

Ada manfaatnya, tapi...

Denpasar, IDN Times - Pertemuan International Monetary Fund (IMF)-World Bank Annual Meeting tahun 2018 (IMF-WB AM 2018) di Nusa Dua, Badung, hari ini digelar, Senin (8/10). Sederhananya, pertemuan jadi ajang berkumpulnya orang-orang yang berpengaruh di dunia ekonomi dari 189 negara. Mereka akan membahas dan mengambil keputusan terkait kebijakan-kebijakan ekonomi global.

Banyak pro dan kontra yang mewarnai pertemuan ini. Pihak yang setuju menyebut bahwa pertemuan ini akan membawa ekonomi Indonesia dan Bali tumbuh. Pihak yang kontra menyebut pertemuan ini tak ada gunanya untuk kesejahteraan rakyat kecil.

Seperti pernyataan kontra dari I Gede Ari Astina atau yang sering dikenal sebagai Jerink terkait pertemuan ini. Penggebuk drum Superman Is Dead (SID) sekaligus aktivis sosial ini menegaskan sikapnya menolak diadakannya pertemuan tersebut. Berikut pandangan lengkap Jerink (JRX).

1. JRX tegas menolak pertemuan IMF-WB 2018 di Bali

Kontra, 5 Alasan JRX SID Tegas Menolak Pertemuan IMF-WB di BaliDok.IDN Times/Istimewa

Baca Juga: Jelang IMF, Murid TK Hingga SMA di Kuta Selatan Libur Selama 5 Hari

JRX menyatakan secara tegas bahwa ia menolak pertemuan ini. Alasan pertama, Annual Meeting WB-IMF di Bali ini pengamanannya berlebihan. Bisa dilihat dari maraknya penghancuran baliho-baliho tolak reklamasi Teluk Benoa dan Batalkan Perpres Nomor 51 Tahun 2014 di banyak tempat di Bali.

Ini tidak hanya terjadi di jalan-jalan protokol. tapi juga di jalan-jalan desa yang tidak dilalui oleh delegasi WB-IMF. Apa berbahayanya baliho BTR ini bagi pertemuan itu.

Lalu kemarin saat kawan-kawan aliansi People Summit melakukan konferensi pers terkait pertemuan IMF-World Bank, pemilik warung Kubu Kopi yang jadi lokasi konferensi pers diintimidasi dan diminta membatalkan konferensi persnya.

Kedua, pertemuan internasional yang dilaksanakan di Bali semacam WB-IMF sering dijadikan kedok untuk percepatan proyek-proyek skala besar. Proyek yang dipercepat tersebut umumnya proyek yang sebelumnya terindikasi melanggar aturan.

Misal perluasan bandar udara (Bandara) I Gusti Ngurah Rai dengan cara reklamasi. Impact negatif dari reklamasi tersebut adalah potensi terjadinya abrasi di pantai Kuta dan sekitarnya.

2. Ada manfaatnya, tapi...

Kontra, 5 Alasan JRX SID Tegas Menolak Pertemuan IMF-WB di BaliANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Pertemuan ini ada manfaatnya bagi Bali atau Indonesia jika ia bersifat fair dan imbang. Misalnya membahas wacana pembatalan proyek-proyek destruktif termasuk reklamasi teluk Benoa.

3. Tanggapannya terkait klaim bahwa IMF-WB membuat ekonomi di Bali mengalami peningkatan

Kontra, 5 Alasan JRX SID Tegas Menolak Pertemuan IMF-WB di Bali(Direktur IMF Christine Lagarde)/Peter F. Gontha

Narasi-narasi yang disajikan ke masyarakat hanya yang baik-baik saja, dan itupun cenderung di soal peningkatan pendapatan ekonomi saja. Padahal banyak sektor yang memengaruhinya dan itu tidak selalu baik.

4. Tanggapan terkait aksi penolakan di depan Polda Bali yang mendapat banyak kecaman dari netizen di Bali

Kontra, 5 Alasan JRX SID Tegas Menolak Pertemuan IMF-WB di BaliIDN Times/Imam Rosidin

Tidak heran, itulah hasil kerja keras cuci otak pemerintah yang cenderung tidak fair dalam memberi informasi dan membangun narasi. Ujung-ujungnya, rakyat yang terpecah belah dan jadi korban.

Ia menyebut pertemuan IMF-WB sangat memberikan banyak keuntungan untuk pemerintah.

Kehidupan kan gak hanya soal ekonomi saja. Lagipula peningkatan ekonomi itu sebenarnya buat siapa ya? Siapa yang sebenarnya ada di puncak rantai makanan ini?

5. Saran JRX untuk masyarakat Bali terkait pelaksanaan IMF-WB

Kontra, 5 Alasan JRX SID Tegas Menolak Pertemuan IMF-WB di BaliInstagram.com/jrxsid

Baca Juga: 60 Negara Undangan IMF-World Bank Sudah Tiba di Bali

Terus belajar bersama agar bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi, dan terus berbagi informasi alternatif sebagai pembanding. Jangan mau dijadikan korban. Karena baru begini saja kita sudah dihadapkan dengan represifnya aparat terhadap baliho BTR. Belum lagi percepatan proyek-proyek infrastruktur yang menambah beban pulau Bali.

JRX juga memberikan pesan untuk generasi millennials. Menurutnya, generasi ini kebanyakan skeptis karena cenderung malas berpikir ruwet, maunya serba gampang dan terlihat keren di Instagram.

Bukan 100 persen salah mereka juga, sih. Memang tren globalnya seperti itu. Tapi dengan membaca wawancara-wawancara seperti ini, semoga mereka tergugah untuk menggali informasi-informasi tandingan.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya