2. Ungkapin perasaan kamu

Ilustrasi ngobrol (pexels.com/ Kindel Media)

Waktu ngomongin perasaan, lebih baik kamu jelasin dengan spesifik. Apa yang kamu rasain dan pengaruhnya ke kehidupan sehari-hari. Misalnya kamu bisa bilang, "Aku susah fokus di kelas. Rasanya cemas banget dan bikin susah konsentrasi". Dengan kasih contoh detail, orang tua bakal lebih ngerti perjuangan kamu.

3. Bilang kalau kamu butuh bantuan

Ilustrasi ngobrol (pexels.com/Liza Summer)

Pastiin kamu komunikasikan dengan jelas kalau kamu butuh dukungan dan bantuan profesional. Hindari berlarut-larut dengan ngebahas kenapa kamu bisa ngerasa kayak gini. Cukup bilang, "Aku mau ketemu sama seseorang yang bisa bimbing aku dan bantu aku merasa lebih baik." Kalau orang tua kamu cuekin dan anggap ini cuma hal biasa, tekankan kalau masalah kamu lebih serius dan bikin kamu nggak bahagia serta ganggu kehidupan sehari-hari kamu.

4. Jangan nyerah dan cari pendekatan lain

Ilustrasi saling berpegang tangan (pexels.com/Mohan Nannapaneni)

Kalau percobaan pertama kamu ngomong soal kesehatan mental sama orang tua gagal, jangan patah semangat. Mungkin butuh waktu buat mereka buat ngerti seberapa seriusnya situasi kamu. Coba deh ngobrol lagi lain kali atau cari bantuan dari orang dewasa lain yang kamu percaya kayak kakak, bibi, atau paman. Ingat, banyak orang yang benar-benar ingin bantu kamu dan dukung perjuangan kamu untuk punya kesehatan mental yang lebih baik.

5. Ambil inisiatif

Ilustrasi berpelukan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Jangan tunda-tunda buat cari bantuan. Semakin cepat kamu minta bantuan, semakin cepat juga kamu bisa mulai proses penyembuhan. Ngejalanin percakapan pertama memang sulit, tapi kamu bakal bangga sama diri kamu sendiri setelah berhasil membuka obrolan itu. Ingat, kamu tidak sendirian banyak orang yang mau bantu kamu.

6. Tambahan sistem dukungan

Ilustrasi konsultasi (pexels.com/cottonbro)

Kalau kamu belum merasa nyaman ngobrol sama orang tua, masih banyak orang yang bisa kamu andalkan. Konselor sekolah, guru yang kamu percaya, atau komunitas online bisa kasih bimbingan dan saran buat ngomongin masalah ini sama orang tua. Mereka juga bisa bantu kamu cari sumber daya tambahan atau profesional kesehatan mental yang bisa bantu kamu.

7. Buka obrolan pelan-pelan meski ada hambatan

Ilustrasi ngobrol (pexels.com/SHVETS production)

Ada kemungkinan orang tua kamu punya reaksi beda dari ekspektasimu. Mereka bisa jadi sedih, kecewa, atau malah cuek sama perasaan kamu. Ingat, reaksi pertama mereka nggak menentukan harga diri kamu atau seberapa pentingnya masalah yang kamu hadapi. Cari dukungan dari orang dewasa lain yang kamu percaya, teman, atau komunitas online yang bisa ngerti dan kasih bimbingan.

Ngomong sama orang tua soal depresi mungkin terasa nggak nyaman, tapi ini langkah penting buat dapetin bantuan yang kamu butuhkan. Persiapkan diri, ungkapin perasaan kamu dengan jujur, dan jangan nyerah buat minta dukungan. Ingat, kesehatan mental kamu penting. Dan ada orang-orang yang peduli sama kebahagiaan dan kesejahteraan kamu. Jangan ragu buat mulai obrolan itu sekarang juga.