TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengapa Matahari Terbenam Lebih Lambat di Bali Menurut Astronomis

Iya nih. Bali masih terang jam setengah 7 malam lebih

Pantai Batu Belig, Bali. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Kamu akhir-akhir ini pernah memerhatikan gak sih, matahari di Bali terbenam lebih lambat dari biasanya. Bahkan sekitar pukul 18.40 Wita, Bali masih terang karena mataharinya belum terbenam.

Ternyata, hal ini ada penjelasannya lho. Berikut ini alasan matahari terbenam lebih lambat di Bali, ditinjau dari aspek astronomis. Kondisi ini juga bisa diamati di wilayah Jawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) lho.

1. Kemiringan sumbu rotasi Bumi selama mengelilingi Matahari memengaruhi variasi waktu terbit dan terbenamnya

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Ayu Afria)

Bumi seperti yang kita ketahui, berotasi terhadap sumbunya dengan kemiringan 66,6 derajat terhadap bidang edar (Ekliptika). Dalam waktu yang bersamaan, Bumi juga mengelilingi Matahari dengan kemiringan tersebut.

Miringnya sumbu rotasi Bumi selama mengelilingi Matahari inilah yang memengaruhi variasi waktu terbit dan terbenamnya Matahari selama satu tahun, bisa lebih cepat atau lebih lambat, mengutip dari laman resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

2. Bumi kini semakin menjauhi titik terdekat dari Matahari

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Masih bingung dengan penjelasan di poin pertama? Nih, gambarannya seperti ini:

Ketika sumbu rotasi di belahan utara Bumi dan kutub utara Bumi miring ke arah Matahari, maka Mataharinya akan terbit lebih cepat serta terbenam lebih lambat di belahan utara Bumi. Fenomena ini terjadi setiap tanggal 20 atau 21 Juni dalam setahun, atau ketika Matahari berada paling utara di tengah hari.

Sementara, ketika sumbu rotasi di belahan utara Bumi dan kutub selatan Bumi miring menjauhi Matahari, maka Mataharinya akan terbit lebih lambat serta terbenam lebih cepat di belahan selatan Bumi. Kondisi ini terjadi setiap tahun tanggal 21 atau 22 Desember, atau ketika Matahari berada di paling selatan di tengah hari.

Jadi intinya, Bumi saat ini semakin menjauhi titik terdekat dari Matahari. Sehingga orang yang berada di belahan selatan Indonesia akan melihat Mataharinya terbenam lebih lambat. Wilayah yang berada di belahan selatan Indonesia ini meliputi Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (NTB dan NTT). Fenomena lambatnya Matahari tenggelam ini dapat diamati di ketiga wilayah tersebut.

Baca Juga: Apakah Bali Pernah Tsunami? Ini Penjelasan Ahli Geologi

Berita Terkini Lainnya