TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lengkapi Berkas, Pengacara Ashram Klungkung Datangi Polda Bali

Anak-anak ashram sampai kabur ke Jawa nenangin diri

IDN Times/Imam Rosidin

Denpasar, IDN Times - Tiga penghuni ashram di Klungkung bersama pengacaranya, Nyoman Yudhara kembali mendatangi Kepolisian Daerah (Polda) Bali, Jumat (1/2) siang. Kedatangan mereka terkait kekurangan berkas pengaduan masyarakat terkait dugaan pencemaran nama baik ashram oleh advokat sekaligus pemerhati anak, Siti Sapurah alias Ipung.

Baca Juga: Polda Bali Hentikan Kasus Dugaan Paedofil di Ashram Klungkung!

1. Selain Ipung, ada dua nama lagi yang dilaporkan

IDN Times/Wayan Antara

Yudhara mengatakan, kedatangannya ke Polda Bali untuk melengkapi pengaduan kepada tiga orang yang diduga melakukan pencemaran nama baik. Mereka adalah Siti Sapurah, Dwitra J Ariana, dan I Wayan Setiawan.

Kendati demikian, pengaduan tersebut masih kurang satu berkas lagi. Yaitu surat dari pemilik ashram yang memberikan kuasa kepada koordinator untuk membuat laporan polisi.

"Ini sudah kita laporkan secara resmi, kita tinggal melengkapi yang lain saja. Ada satu lagi berkas yang akan dilengkapi dan kemungkinan Senin nanti saya serahkan," katanya di Polda Bali, Jumat (1/2) siang.

2. Nomor laporan polisi belum keluar

IDN Times/Imam Rosidin

Untuk itu, aduan tersebut belum resmi menjadi laporan polisi karena berkasnya masih kurang. Sedangkan beberapa dokumen yang dilengkapi hari ini adalah legalitasnya sebagai warga ashram, legalitas orang yang melapor, dan juga tentang hal apa yang dilaporkan.

"Hari ini nomor LP (Laporan Polisi) belum, kita hanya melengkapi Dumas (Aduan masyarakat)-nya saja. Tapi pada prinsipnya sudah diterima," jelasnya.

3. Anak ashram merasa tertekan, sampai ada yang kabur ke Jawa untuk menenangkan diri

IDN Times/Irma Yudistirani

Ia berujar, aduannya ke Polda Bali terkait opini ketiga orang yang dilaporkan itu dianggap telah menyudutkan ashram. Hal itu membuat anak-anak di ashram merasa tertekan.

"Ada anak ashram yang sampai ketakutan, sampai dia kabur ke Jawa untuk menenangkan diri, saking tertekannya gitu. Ada juga yang di ashram Klungkung sampai pulang ke orangtuanya, diantar balik dan dikatakan tidak ada apa-apa," terang Yudhara.

Baca Juga: Dugaan Paedofil di Ashram Klungkung, Arist: Tak Perlu Laporan Korban

Berita Terkini Lainnya