TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi: Jangan Biarkan Satupun Orang Bali Golput

Semoga gak ada yang golput ya nanti

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pras

Denpasar, IDN Times - Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi akhirnya meresmikan Pasar Tradisional Badung, Denpasar, Jumat (22/3) sore. Di sela-sela peresmian itu, Jokowi mengingatkan masyarakat Bali supaya tidak golput pada Pemilu 17 April mendatang.

Apa saja yang ia sampaikan di hadapan ribuan undangan?

Baca Juga: Gubernur Koster Berharap Negara Alokasikan APBN Untuk Desa Adat Bali

1. "Jangan sampai dan biarkan satupun orang Bali golput"

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pras

Jokowi yang selalu mengenakan baju putih yang lengannya selalu dilipat tersebut mengajak warga Bali supaya menggunakan hak pilihnya tanggal 17 April mendatang. Sebab suara mereka menurutnya akan menentukan arah negara ke depannya.

"Saya titip, 26 hari akan Pilpres dan Pileg. Saya ingin bapak ibu sekalian mengajak berbondong-bondong saudara, anak, tetangga untuk datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) menggunakan hak pilihnya. Jangan sampai dan biarkan satupun orang Bali golput. Ini menentukan arah negara ke depan," katanya," katanya.

2. Ia berpesan supaya warga ikut melawan dan meluruskan kabar hoaks yang beredar

IDN Times/Imam Rosidin

Ia juga mengingatkan warga supaya berhati-hati atas berita bohong atau hoaks yang beredar di berbagai media manapun. Sebab katanya, berita-berita bohong itu bisa memecah belah Indonesia. Ia berpesan, jika menemukan berita hoaks supaya dilawan dan ikut meluruskannya.

"Saya titip meskipun di Bali tidak ada. Sekarang banyak di media sosial, rumah ke rumah, kabar fitnah atau bohong, hoaks mulai bertebaran. Isu-isu bisa memecah belah kita. Jangan takut, harus diluruskan dilawan dan diberitahu," ucapnya.

3. Jokowi singgung soal kabar penghapusan pelajaran agama dan perkawinan sejenis yang dilegalkan

Pinterest

Jokowi lantas mencontohkan kabar hoaks soal penghapusan pelajaran agama dan perkawinan sejenis yang dilegalkan. Kabar tersebut dibuat untuk mendiskreditkan atau berusaha untuk menjelekkan maupun melemahkan kewibawaan pasangan capres dan cawapres. Ia meminta agar isu-isu tersebut untuk segera dihilangkan.

"Harus berani mengatakan yang benar itu benar dan salah itu salah. Isunya sudah ke mana-mana. Misalnya, nanti pemerintah akan menghapus pelajaran agama, nanti perkawinan sejenis akan dilegalkan. Ini untuk mendiskreditkan pasangan capres dan cawapres," ucapnya.

Berita Terkini Lainnya