Antisipasi Cacar Monyet, Pendeteksi Panas Disiagakan di Bandara Bali
Wisman Singapura wajib melewati alat ini di Bali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times - Penyakit cacar monyet atau monkeypox yang pernah mewabah di Afrika tahun 1970an ini dikonfirmasi telah menyebar di Singapura. Penyakit tersebut dibawa oleh laki-laki asal Nigeria. Akibatnya, 23 orang yang melakukan kontak dengannya ikut dikarantina selama 21 hari untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Mendengar kabar itu, pemerintah Batam dan Riau melakukan antisipasi cacar monyet itu masuk ke Indonesia. Termasuk Bali yang turut memperkuat pengawasan di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai. Pengawasan dan pemantauan dilakukan untuk para penumpang yang terbang dari Singapura ke Pulau Bali.
Baca Juga: Bahaya Virus ASF, Peternak Babi Jangan Pakai Limbah Pesawat buat Pakan
1. Aktifkan pendeteksi panas di Bandara Ngurah Rai
Di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Denpasar mengaktifkan pendeteksi panas. Jadi, para penumpang yang datang dari Singapura akan melintasi alat ini supaya bosa dideteksi suhu tubuhnya.
Begitu suhunya di atas 38 derajat celcius, ia akan terdeteksi dan dilakukan pemeriksaan kesehatan. Jika dicurigai sakit cacar monyet, maka akan diarahkan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah untuk dirawat.
"Jadi antisipasi kami aktifkan thermal scanner atau alat untuk mendeteksi suhu tubuh. Terhadap orang yang sehat yang mengikuti dia, yang sempat kontak dengan yang suspect, kita juga lakukan surveillance epidemiologi, kita lakukan pengamatan juga," kata Putu A Sudarma, Kepala Bidang Upaya Kesehatan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Denpasar, Rabu (15/5).
Baca Juga: Khawatir Cacar Monyet Masuk ke Bali, Dinkes Aktifkan Surveillance