Khawatir Cacar Monyet Masuk ke Bali, Dinkes Aktifkan Surveillance

Gejalanya mirip cacar air

Denpasar, IDN Times - Terdeteksinya virus monkeypox atau cacar monyet di Singapura beberapa waktu lalu, membuat pemerintah di setiap daerah Indonesia gencar melakukan pengamatan penyakit terhadap pendatang dari luar negeri, terutama dari negara yang terjangkit virus tersebut.

Penyakit ini dikonfirmasi telah menyebar di Singapura, dibawa oleh laki-laki asal Nigeria. Akibatnya, 23 orang yang melakukan kontak dengannya ikut dikarantina selama 21 hari untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Mendengar kabar itu, pemerintah Batam dan Riau melakukan antisipasi cacar monyet itu masuk ke Indonesia. Pengawasan ini juga dilakukan di setiap pintu masuk ke Pulau Bali. Lalu seperti apa antisipasi dan pengamatan virus cacar monyet itu di Bali?

1. Aktifkan sistem surveillance pengamatan penyakit di pintu masuk ke Pulau Bali

Khawatir Cacar Monyet Masuk ke Bali, Dinkes Aktifkan Surveillancethestar.com.my

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya, menjelaskan antisipasi wabah cacar monyet ini, Dinkes Bali di bawah koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) mengaktifkan sistem surveillance pengamatan penyakit di setiap pintu masuk ke Pulau Bali.

Sistem surveillance ini diaktifkan agar setiap orang yang masuk-keluar, terutama mereka yang dari negara terjangkit seperti Singapura itu bisa diawasi.

"Kami aktifkan sistem surveillance di pintu masuk di bawah koordinasi KKP. Setiap kali ada kasus-kasus wabah seperti sekarang, itu di suatu negara memang ada regulasi yang mengatur. Jadi setiap negara harus melakukan surveillance pengamatan penyakit di tiap-tiap pintu masuk," jelasnya di Denpasar, Rabu (15/5).

2. Bali memiliki lima pintu masuk yang kini tengah diawasi oleh Dinkes di bawah koordinator KKP

Khawatir Cacar Monyet Masuk ke Bali, Dinkes Aktifkan SurveillanceANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Di Bali sendiri ada lima titik lokasi pintu masuk yang terus dilakukan surveillance pengamatan penyakit selama 24 jam setiap hari. Di antaranya Bandara International I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Padang Bai, Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Celukan Bawang.

"Jadi itu di setiap bandara, pelabuhan atau pintu-pintu masuk itu dilakukan surveillance pengamatan penyakit. Sehingga setiap orang yang keluar masuk terutama dari negara-negara yang terjangkit itu diawasi," terangnya.

3. Para pendatang dari Singapura diarahkan untuk melewati alat bernama thermo scanner atau pendeteksi panas

Khawatir Cacar Monyet Masuk ke Bali, Dinkes Aktifkan Surveillanceblighparkpest.com.au

Di setiap pintu masuk utama tersebut dipasang sebuah alat bernama thermo scanner. Terutama pendatang dari Singapura akan diarahkan supaya melewati alat thermo scanner yang sudah tersedia.

Kalau alat tersebut menangkap adanya peningkatan suhu dari para pendatang, pihaknya langsung membawanya untuk diperiksa.

"Jadi kalau ada kasus-kasus seperti ini dipasang thermo scanner. Seperti sekarang penyakit monkeypox yang terjangkit di Singapura itu. Mereka yang masuk dari Singapura dilakukan surveillance dengan dipasang thermo scanner," katanya.

4. Kasus monkeypox belum terdeteksi di Bali

Khawatir Cacar Monyet Masuk ke Bali, Dinkes Aktifkan SurveillanceSonny Tumbelaka/AFP/Getty Images

Dari pengamatan Suarjaya, kasus monkeypox atau cacar monyet ini belum terdeteksi di Bali dan Indonesia pada umumnya.

"Belum ada laporan kasus maupun suspects. Indonesia umumnya belum ada laporan, gak ada masalah," ujarnya.

Kendati demikian, dirinya mengimbau agar masyarakat menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh. Terutama bagi mereka yang bepergian ke negara yang terjangkit virus tersebut.

"Penyakit virus ini yang penting upayanya pencegahan. Kalau misalkan ke luar negeri, atau negara yang terjangkit harus meningkatkan daya tahan tubuh. Gejala penyakit ini sama seperti cacar biasa, ada bintik cuma dia penularannya itu dari monyet," jelasnya.

5. Apa itu monkeypox atau cacar monyet?

Khawatir Cacar Monyet Masuk ke Bali, Dinkes Aktifkan SurveillanceAP

Berdasarkan surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, yang ditandatangani oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr Anung Sugihantono, monkeypox atau cacar monyet ini ditulari oleh hewan pengerat yang mengandung virus monkeypox.

Penularan terjadi melalui gigitan, cakaran, kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi atau mukosa hewan, serta makan daging yang tidak dimasak dengan baik.

Virus ini berasal dari daerah Afrika tengah dan Afrika barat. Pada 8 Mei 2019 lalu, virus monkeypox ini terdeteksi di Singapura. Seorang warga negara Nigeria dinyatakan positif terjangkit virus ini pada 28 April 2019 lalu.

6. Bagaimana gejalanya?

Khawatir Cacar Monyet Masuk ke Bali, Dinkes Aktifkan Surveillancemedicalnewstoday.com

Gejala monkeypox ini mirip dengan smallpox (Cacar), namun lebih ringan. Gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, nyeri punggung dan badan terasa lemas.

Kemudian munculnya ruam pada wajah yang menyebar ke tubuh lainnya. Ruam ini berupa bintik merah seperti cacar, yang jika melepuh akan mengeluarkan cairan bening dan nanah, serta mengeras. Masa inkubasi dari infeksi sampai timbulnya cacar antara 5-12 hari. Gejala monkeypox ini berlangsung selama 14-21 hari.

Baca Juga: Antisipasi Cacar Monyet, Pendeteksi Panas Disiagakan di Bandara Bali

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya