Takut Stres dan Mati, 31 Penyu Sitaan Lanal Denpasar Dilepas Hari Ini
Penyu-penyu hijau itu ternyata dulu lahir di Bali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Sebanyak 31 ekor penyu hijau (Chelonia mydas) sitaan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar dilepasliarkan hari ini, Sabtu (8/1/2022), di Pantai Kuta, Kabupaten Badung.
Penyu-penyu hijau tersebut sebelumnya sempat dititip rawatkan di Turtle Conservation and Education Center (TCEC) Serangan, Denpasar, sejak Kamis (31/12/2021) pukul 09.00 Wita. Kepala Turtle Conservation and Education Center (TCEC) Serangan, I Made Sukanta saat ditemui pada Senin (4/1/2022) lalu, mengungkapkan penyu-penyu sitaan tersebut ternyata mengeluarkan kotoran bercampur plastik.
Lalu apa saja hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk merilis penyu-penyu hijau sitaan tersebut?
Baca Juga: Kotoran Penyu Hijau Sitaan di Bali Berisi Plastik
Baca Juga: Lanal Denpasar Tangkap 21 ABK yang Selundupkan 32 Ekor Penyu Hijau
1. BKSDA Bali takut penyu sitaan akan stres
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, R Agus Budi Santoso, menyampaikan 21 Anak Buah Kapal (ABK) pelaku penyelundupan penyu hijau tersebut, berdasarkan identitas di Kartu Tanda Penduduk (KTP), adalah penduduk luar Bali. Namun mereka sudah berada di Bali sejak 2 tahun lalu.
Agus menyebutkan, atas izin penyidik, hari ini penyu-penyu sitaan tersebut dilepasliarkan. Ada berbagai pertimbangan, satu di antaranya demi kesehatan penyu itu sendiri. Penyu yang mengalami penurunan kesuburan akan berpengaruh terhadap produksi telur.
“Kenapa? Karena kami mempertimbangkan supaya penyunya cepat selamat. Jadi kalau terlalu lama kami kurung, takut stres. Kalau stres, nanti fertilitasnya turun. Tingkat kesuburannya turun,” ungkapnya.
Berdasarkan karakteristiknya, penyu yang sedang mendekati pantai biasanya karena akan bertelur. Area penangkapan penyu sitaan tersebut diketahui berada di dekat perairan Uluwatu.
“Kenapa dia bertelur di situ? Berarti dia lahirnya di Pulau Bali. Karena penyu itu cenderung bertelur di tempat dia dilahirkan. Jadi bisa kami pastikan 32 penyu (1 dipotong), dia dulu menetasnya, lahirnya di Bali,” kata Agus.
Baca Juga: Penyu Hijau Muncul Lagi, Ekosistem Alam Bali Mulai Pulih saat Pandemik