TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Melihat Prosesi Kuru Kudu Penyair Umbu Landu, Pemakaman Adat Sumba NTT

Metiyem yang kini telah berpulang

Pemakaman Umbu Landu Paranggi (IDN Times/Ayu Afria)

Badung, IDN Times - Jenazah penyair ternama, Umbu Landu Paranggi (ULP), dimakamkan di Taman Makam Mumbul, Nusa Dua, Kabupaten Badung, pada Senin (12/4/2021). Penghormatan kepada Umbu Landu yang meninggal dunia di usia 77 tahun itu dilaksanakan dengan prosesi Kuru Kudu oleh pihak keluarga. Berikut ini foto suasana prosesi pemakaman Umbu Landu secara adat Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) di lokasi:

1. Umbu terkenal sebagai orang yang menjalani olah pembelajaran hidup dan kreatif seorang diri

Pemakaman Umbu Landu Paranggi (IDN Times/Ayu Afria)

Umbu lahir pada 10 Agustus 1943 di Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia terkenal sebagai orang yang menjalani olah pembelajaran hidup dan kreatif seorang diri. Dalam tradisi Bali kuno sosoknya laksana metiyem atau merpati, yang memiliki kemampuan dan ketahanan terbang membumbung tinggi ke angkasa, melebihi burung lain dalam aduan. Untuk menghormati itu, telah terbit buku dengan judul Metiyem.

Baca Juga: Sang Legenda Berpulang, Kenangan Sahabat Penyair Umbu Landu Paranggi

2. Istri Gubernur Bali ikut menghadiri prosesi pemakaman Umbu yang dilaksanakan sesuai tradisi khas NTT. Ia meletakkan kain tenun pegringsingan dan cincin motif Bali di atas makam Umbu

Istri Gubernur Bali, Ni Putu Putri Suastini Koster, ikut menghadiri prosesi Kuru Kudu di pemakaman Umbu Landu. (IDN Times/Ayu Afria)

Pria yang mendapat julukan sebagai Presiden Malioboro ini awalnya dirawat di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) sejak Sabtu (3/4/2021) lalu. Sampai menghembuskan napas terakhirnya pukul 03.55 Wita setelah terkonfirmasi COVID-19, Selasa (6/4/2021).

Baca Juga: Sang Legenda, Penyair Umbu Landu Paranggi Tutup Usia di Bali

3. Kondisi Umbu sudah sangat lemah ketika dibawa ke rumah sakit

Pemakaman Umbu Landu Paranggi (IDN Times/Ayu Afria)

Menantu Umbu Landu, Umbu Rihimeha Anggung Praing, dalam sambutan keluarga menyampaikan mertuanya masuk ke RSBM pada pukul 07.30 Wita, Sabtu (3/4/2021). Kondisinya sudah sangat lemah dan diantarkan oleh muridnya.

4. Prosesi Kuru Kudu untuk menyeimbangkan antara Ibu Pertiwi Bali dan di Sumba

IDN Times/Ayu Afria

Prosesi Kuru Kudu ini dimaknai bahwa Umbu masih ada di sekitar kita. Ia belum mengendarai kuda putih menuju surga. Dalam Adat Sumba, Kuru Kudu berarti belum diupacarai sehingga disimpan untuk sementara waktu. Kalau diartikan, Umbu masih ada di alam ini, namun kita tidak bisa melihatnya.

Rihimeha menjelaskan, dalam upacara penguburan Adat Sumba harus ada darah, kerbau, babi dan kuda yang dipotong sebagai bekal menuju ke nirwana. Setelah dipotong, hewan kurban tersebut dibuang.

"Ketika Pak Umbu di Kuru Kudu berarti belum ada keseimbangan antara Ibu Pertiwi Bali dan Ibu Pertiwi Sumba. Ketika pada saatnya nanti keseimbangan itu datang, kami ingin membawa (ke Sumba),” ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya