Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Denpasar, IDN Times - Koordinator Pengolahan Sampah Plastik Kura-Kura Bali di Pulau Serangan, Denpasar, Wayan Patut, tengah sibuk mempersiapkan suvenir yang akan diberikan untuk delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 yang berkunjung ke Pulau Serangan.
Saat ditemui pada Rabu (1/6/2022), Wayan Patut sedang memperagakan pengolahan sampah plastik 3R yakni Reuse, Reduce, dan Recycle. Berikut potret tahapan pengolahan sampah plastik di Pulau Serangan untuk suvenir G20.
Baca Juga: Wayan Patut Olah Sampah Plastik untuk Suvenir Delegasi KTT G20
1. Bahan baku suvenir merupakan sampah plastik yang diambil dari Pulau Serangan dan dengan melibatkan masyarakat setempat
Bahan produk daur ulang dari sampah plastik di Kura-kura Bali. (Dok.IDN Times/Ayu Afria) 2. Bahan sampah plastik yang sudah dibersihkan akan disiapkan menjadi cacahan plastik menggunakan mesin pencacah
Mesin pencacah sampah plastik. (Dok.IDN Times/Ayu Afria) 3. Membutuhkan banyak plastik tipe High-Density Polyethylene (HDPE) yang memiliki keragaman warna sehingga mendukung kualitas produk
Cacahan sampah plastik di Kura-kura Bali. (Dok.IDN Times/Ayu Afria) 4. Penyusunan tumpukan cacahan plastik dengan kombinasi wana pada pembuatan suvenir akan menentukan keindahan corak suvenir tersebut
Persiapan pelelehan cacahan sampah plastik di Kura-kura Bali. (Dok.IDN Times/Ayu Afria) 5. Setelah ditempatkan di alat pencetak, cacahan plastik kemudian dilelehkan menggunakan oven selama lebih kurang 40 menit hingga 1 jam pada suhu 250 derajat celsius
Proses pelelehan cacahan sampah plastik di Kura-kura Bali. (Dok.IDN Times/Ayu Afria) 6. Setelah cacahan plastik meleleh, maka akan dibuat pola sesuai kreasi masing-masing. Kemudian bahan tersebut kembali dimasukkan ke oven untuk beberapa menit
Proses pembuatan pola di Kura-kura Bali. (Dok.IDN Times/Ayu Afria) 7. Selanjutnya dilakukan pengepresan untuk mendapatkan kepadatan produk dan permukaan yang rata
Proses pengepresan lelehan sampah plastik di Kura-kura Bali. (Dok.IDN Times/Ayu Afria)