Porselen hingga Guci dari Tiongkok Menjadi Hiasan Pura di Bali
Ada yang dipercaya melambangkan kesuburan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali, hingga saat ini masih banyak dijumpai jejak budaya Tiongkok. Pada abad ke-9 hingga ke 10 Masehi pengaruh budaya uang kepeng mulai diterima di wilayah Pulau Dewata.
Setelahnya, pada abad ke-14 hingga abang ke-17 Masehi, Dinasti Ming yang berkuasa di Tiongkok memberikan pengaruh berbeda, yakni berupa porselen, piring khas Tiongkok, hingga guci. Barang-barang ini kini menjadi hiasan di beberapa pura di Bali.
Baca Juga: Uang Kepeng Khas Tiongkok Jadi Sesari Hingga Tolak Bala di Bali
1. Budaya Tiongkok lebih banyak dikenal saat dalam kekuasaan Dinasti Ming
Budayawan Bali, I Made Bandem saat dihubungi IDN Times pada Jumat (5/2/2021), menyampaikan bahwa budaya Tiongkok justru lebih banyak lagi dikenal saat dalam kekuasaan Dinasti Ming. Misalnya porselen, guci, piring, hingga cangkir dari Tiongkok.
“Yang khas itu guci dari Tiongkok, namanya Ming Ya. Ming itu kan memakai desain patra, itu motif,” jelasnya.
Patra ini dibawa masuk ke Indonesia bersamaan dengan guci dan piring yang terkenal khas dengan berwarna putih dan biru.