TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Restoran dalam Gua di Bali Boleh Beroperasi, Ini Alasan Disbud Badung

Hari ini sudah kembali dibuka

Restoran The Cave di dalam gua, Desa Pecatu, Kabupaten Badung. (IDN Times/Ayu Afria)

Badung, IDN Times – Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung mengungkap hasil kajian The Cave, restoran dalam gua, yang berada di Hotel The Edge, Jalan Goa Lempeh, Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, pada Senin (25/7/2022). Gua tersebut dinyatakan bukan sebagai Objek yang Diduga Cagar Budaya (ODCB).

Hasil kajian tersebut diungkapkan oleh Kepala Disbud Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha. Pihaknya melibatkan tim dari Program Studi Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana (Unud) dan Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAA) Komda Bali-NTB-NTT. Apakah The Cave sudah bisa beroperasi kembali?

Baca Juga: Viral Restoran Dalam Gua di Bawah Hotel The Edge Bali, Ada Live Show

Baca Juga: Gua Dipakai untuk Restoran oleh Hotel di Bali, Apa Boleh?

1. Gua ini merupakan rongga tunggal yang terbentuk dari reruntuhan

Restoran The Cave di dalam gua, Desa Pecatu, Kabupaten Badung. (IDN Times/Ayu Afria)

Berdasarkan hasil kajian tersebut, diketahui bahwa The Cave berada di kawasan Bentang Lahan Solusional-Karst dengan Litologi Limestone atau kapur. Kondisi lokasi kering dan air sangat terbatas di permukaan. Tetapi memiliki jalur-jalur di bawah tanah yang memiliki rongga dan lorong-lorong kecil sebagai jalan air.

Saat gua ditemukan, tidak ada pintu gua yang menghubungkan dengan rongga tersebut dengan bagian luar. Selain itu, juga tidak ada lorong-lorong yang menghubungkan dengan rongka lainnya. Gua ini merupakan rongga tunggal.

Lalu dari mana rongga-rongga yang terbentuk tersebut? Akses pintu gua terbentuk dari rongga akibat reruntuhan saat pengeboran tahun 2014 lalu. Lebarnya sekitar 7 meter, dengan panjang 12 meter, dan tinggi 6 meter. Lubang ini diungkapkan sebagai gua alam dengan interior berupa stalaktit, stalagmite, dan pilar. I Gde Eka Sudarwitha menjelaskan bahwa hingga saat ini gua masih terbentuk dengan ditandai adanya tetesan air dan rembesan di beberapa bagian.

2. Tidak ditemukan indikasi kegiatan manusia masa lalu di The Cave

Restoran The Cave di dalam gua, Desa Pecatu, Kabupaten Badung. (IDN Times/Ayu Afria)

Selain itu, tidak ditemukan indikasi kegiatan manusia masa lalu, kecuali jejak aktivitas sejak pembangunan hotel. Memang terdapat gua hunian di sekitar The Cave yang diduga ODCB, di antaranya Gua Selonding dan Gua Karang Boma. Meski jarak antara The Cave dan Gua Selonding hanya 1 kilometer, namun tidak ditemukan keterkaitan antara keduanya dan tidak ditemukan bukti arkeologi.

"Tidak ada jejak-jejak kegiatan manusia, relief-relief di dinding gua juga tidak ada. Peninggalan-peninggalan purbakala juga tidak ada. Itu rongga di dalam tanah, kalau gua ada mulutnya," ungkap I Gde Eka Sudarwitha, saat konferensi pers di Kantor Dinas Kebudayaan Badung, pada Senin (25/7/2022).

Dengan temuan tersebut, Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung menyatakan bahwa The Cave bukan merupakan ODCB. The Cave merupakan gua alam tanpa pintu masuk dan baru dibuatkan pintu masuk pada tahun 2014 lalu. 

“Melihat keunikan konsep pemanfaatan gua oleh pihak The Edge, kami menyarankan kepada pengelola untuk turut melestarikan dan menjaga keberadaan gua serta memanfaatkan dengan tetap memperhatikan prinsi-prinsip pelestarian lingkungan,” ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya