Menteri Suharso Usulkan Materi Kebencanaan Masuk Kurikulum Pendidikan
Kayaknya emang perlu sih. Menurutmu pendapatmu gimana?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times - Perubahan iklim yang dihadapi masyarakat dunia, khususnya Indonesia, sudah berdampak dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan suhu global jauh lebih cepat terjadi daripada yang diharapkan manusia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, dalam sambutannya terkait Climate Change Adaptation and The Sustainable Development Goals: Challenges and Opportunities in Indonesia, Senin (13/1), di Nusa Dua.
Suharso menjelaskan, Indonesia sudah mendengar dan memahami apa yang digaungkan oleh seorang remaja asal Swedia bernama Greta Thunberg (16) beberapa bulan lalu, terkait perubahan iklim yang terjadi saat ini. Indonesia juga diprediksi mendapatkan dampak dari perubahan iklim tersebut, baik secara sosial maupun ekonomi.
Perubahan iklim sangat erat kaitannya dengan aktivitas manusia. Kebanyakan aktivitas tersebut untuk mengonsumsi energi, dan perubahan penggunaan lahan tertentu di hutan-hutan konversi. Di Indonesia sendiri, hutan tropis sudah banyak yang dialihfungsikan menjadi hutan industri.
“Jadi kita harus belajar dari masa lalu apa yang telah kita lakukan. Kita perlu menyetujui kalau manusia itu seperti predator untuk alam, dan mereka sadar perubahan iklim terjadi begitu cepat,” jelasnya dalam acara 9th International Conference on Building Resilience (ICBR) - Investing In Disaster Risk Reduction and Climate Change Adaptation for Building Resilience Cities - International Conference, yang diadakan di Nusa Dua, Badung.
1. Suharso sudah mengusulkan edukasi kebencanaan masuk dalam kurikulum pendidikan di sekolah
Menurut Suharso, sudah seharusnya Indonesia menyosialisasikan dan mengajarkan tentang kebencanaan sejak dini di tingkat sekolah.
“Artinya, saya sudah mengusulkan untuk masuk di kurikulum pendidikan. Agar tentang bencana alam ini, kita harus bersahabat, kita harus berteman. Kita tidak bisa menghindarkan diri lagi dari lingkungan yang seperti ini,” jelasnya.
Baca Juga: 10 Destinasi Bali Baru Berada di Kawasan Rawan Bencana