TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri dari 21 Negara Bahas Tata Kelola Laut di Bali, Apa Hasilnya?

Indonesia sebut ingin jadi role model di bidang kemaritiman

Press Conference Archipelagic and Island States Forum-AIS Forum Tahun 2022 di Nusa Dua, Bali. (IDN Times/Ayu Afria)

Badung, IDN Times – Pertemuan ke-4 Tingkat Menteri Forum Negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island States Forum-AIS Forum) digelar di Nusa Dua, Kabupaten Badung, pada Senin (5/12/2022) dan Selasa (6/12/2022). Acara tersebut dihadiri oleh peserta dari 21 negara dan 2 organisasi internasional.

Pertemuan tersebut membahas 4 agenda utama, di antaranya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, pembangunan ekonomi baru, penanggulangan sampah plastik, dan tata kelola laut yang baik. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, apa harapan Indonesia dalam pertemuan ini?

Baca Juga: Jokowi Minta Kurangi Impor, Luhut: Tahun Depan Maksimal 5 Persen

1. Luhut sebut perlu kolaborasi mengembangkan laut sehat antar negara AIS Forum

Archipelagic and Island States Forum-AIS Forum Tahun 2022 di Nusa Dua, Bali. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B Pandjaitan, pada Senin (5/12/2022), mengungkapkan tujuan AIS Forum adalah untuk pemulihan pasca pandemik berbasis ekonomi biru, pengembangan berkelanjutan dan kesehatan laut, serta terciptanya solidaritas antarnegara kepulauan. Dalam forum ini semua negara kepulauan memiliki wadah terbuka dan inovatif untuk berkolaborasi mengembangkan laut sehat yang berkelanjutan.

Forum AIS dianggap sangat penting bagi Indonesia sebagai forum untuk membangun kemitraan strategi dengan negara, organisasi, dan pelaku pembangunan lain. Baik di tingkat regional maupun global secara aktif. AIS Forum harus mampu menjangkau lebih banyak penerima manfaat dan menjalin kemitraan yang lebih strategis.

“Negara pulau dan kepulauan harus memiliki strategi yang optimal untuk bekerja sama antar pemangku kepentingan untuk menstimulasi ekonomi laut berkelanjutan,” ucapnya.

2. Indonesia klaim punya modal dasar dalam hal tata kelola laut

Archipelagic and Island States Forum-AIS Forum Tahun 2022 di Nusa Dua, Bali. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Ivestasi, Andreas Dipi Patria, mengungkapkan dengan forum ini, Indonesia ingin berbagi pengalaman sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Indonesia diungkap juga telah memiliki modal dasar dalam hal tata kelola laut, terutama ketika pertama kali Insinyur Djuanda Kartawidjaja membuat konsep negara kepulauan. Konsep United Nation Law of The Sea, disebut sebenarnya lahir dari pemikiran putra Indonesia, kemudian diadopsi oleh dunia dalam bentuk United Nations Law of the Sea Convention (UNCLOS).

“Nah, konsep dasarnya adalah konsep yang dikembangkan oleh Insinyur Djuanda. Makanya, pada 13 Desember kita selalu memperingati itu sebagai Hari Nusantara, yaitu lahirnya Pak Djuanda menyampaikan konsep itu. Sekarang konsep teknisnya jauh banyak berkembang. Bagaimana tadi tata kelola laut dan sebagainya,” jelasnya.

Berita Terkini Lainnya