Lapas Kerobokan Over Kapasitas 300 Persen, Bali Tambah 142 Sipir Baru
Semoga tidak ada lagi napi yang bisa kabur ya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Belum lama ini narapidana (napi) kasus pencurian, I Gede Loka Wijaya, kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kerobokan. Napi tersebut akhirnya ditangkap di wilayah Denpasar. Belakangan diketahui bahwa napi tersebut sudah dua kali pernah kabur, yakni saat menjalani hukuman di Kabupaten Tabanan dan Jembrana.
Hingga saat ini yang bersangkutan enggan membeberkan siapa yang membantunya untuk melarikan diri. Bagaimana sebenarnya tingkat pengamanan di lapas? Apa antisipasi pihak terkait agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi?
Baca Juga: Imigrasi Bali Menolak Permintaan Anak Heather Tinggal di Indonesia
1. Napi WNA pernah kabur bersamaan dari Lapas Kerobokan
Peristiwa kaburnya napi bukanlah pertama kali terjadi di Lapas Kelas II A Kerobokan. Sebelumnya, lapas terbesar di Bali ini juga pernah dihadapkan pada permasalahan yang sama. Berikut ini kejadian napi dan tahanan lapas Kelas II A Kerobokan yang pernah kabur dalam kurun waktu 5 tahun terakhir:
- 19 Juni 2019: Empat orang narapidana berkewarganegaraan asing kabur dari Lapas Kelas II A Kerobokan diduga melalui terowongan. Mereka adalah Shaun Edward Davidson warga negara Australia, Sayed Mohammed Said warga negara India, Dimitar Nikolov warga Bulgaria, dan Tee Kok King Bin Tee Kim Sai warga negara Malaysia. Dari keempat napi WNA tersebut, hanya dua orang yang berhasil diamankan yakni Sayed Mohammed Said dan Dimitar Nikolov.
- 11 Desember 2017: Dua orang narapidana asal Amerika Serikat (AS), Paul Anthony Hoffman (57) dan Christian Beasley (32) kabur dari Lapas Kelas II A Kerobokan dengan cara membobol plafon dan memotong teralis besi. Keduanya sudah diamankan kembali.
- 2 Oktober 2021: Terpidana I Gede Loka Wijaya kabur dari Lapas Kelas II A Kerobokan diduga dengan melompat tembok.