TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hilang 7 Hari, Jenazah Mahasiswi Terseret Arus di Tabanan Ditemukan di Sanur

Semoga pihak keluarga diberikan ketabahan

Evakuasi jenazah mahasiswi yang hilang terseret arus di Tabanan. (Dok.IDN Times/Polresta Denpasar)

Denpasar, IDN Times – Jenazah diduga merupakan mahasiswi Universitas Saraswati, bernama Ni Luh Gede Puspasari, yang hanyut di Sungai Yeh Ho, Kabupaten Tabanan, pada Jumat (7/10/2022) lalu, ditemukan.

Jasad korban ditemukan di perairan Sanur pada Jumat (14/10/2022), pukul 08.30 Wita. Pihak keluarga mengenali bahwa jenazah tersebut merupakan keluarga mereka yang hilang. Mereka mengenalinya dari pakaian yang dikenakan korban.

Baca Juga: Diduga Mahasiswi Universitas Saraswati Hanyut di Sungai Yeh Ho Tabanan  

1. Jenazah dievakuasi ke Rumah Sakit Prof Ngoerah

Evakuasi jenazah mahasiswi yang hilang terseret arus di Tabanan. (Dok.IDN Times/Polresta Denpasar)

Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi, mengungkapkan bahwa jenazah ditemukan berjenis kelamin perempuan dan berkewarganegaraan Indonesia. Jenazah tersebut ditemukan oleh saksi yang saat itu hendak mengambil Boat Glory 2. Saksi melihat tubuh manusia mengambang dan kemudian memberi tahu rekannya atas temuan tersebut. Informasi temuan mayat ini kemudian dilaporkan kepada pihak terkait.

“Anggota Pos Sanur koordinasi dengan Balawista Sanur untuk melakukan evakuasi penemuan mayat. Selanjutnya dievakuasi ke Rumah Sakit Prof Ngoerah mengunakan ambulans BPBD,” ungkapnya.

Kondisi jenazah yang ditemukan saat itu masih memakai pakaian lengkap dan helm.

2. RSUP Prof Ngoerah sebut jenazah tersebut merupakan warga Tabanan

Evakuasi jenazah mahasiswi yang hilang terseret arus di Tabanan. (Dok.IDN Times/Polresta Denpasar)

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Humas Rumah Sakit Umum Pusat Prof Ngoerah, I Ketut Dewa Kresna, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa mayat tersebut merupakan warga Tabanan. Namun pihaknya belum memberikan hasil pemeriksaan luar mayat.

“Iya benar. Korban dari Tabanan,” ungkapnya.

Sementara itu, informasi dari sumber lain menyebutkan bahwa berdasarkan barang-barang yang melekat pada mayat tersebut, 90 persen diakui oleh orangtua korban merupakan anaknya, Ni Luh Gede Puspasari. Korban hilang terseret arus Sungai Yeh Ho. Pihak Instalasi Forensik juga masih melakukan identifikasi.

Jenazah telah diserahkan kepada orangtua korban. Namun sementara pihak keluarga menitipkan ke Instalasi Forensik RSUP Prof Ngoerah.

3. Keluarga mengenali pakaian yang dikenakan korban

Jembatan Sungai Yeh Ho, lokasi terseretnya korban (Dok.IDN Times/Istimewa)

Keluarga korban yang diwakili bibinya, Desak Nyoman Ayu Sumariati, menyampaikan saat penemuan tersebut, ia datang ke lokasi penemuan. Namun ternyata jenazah keponakannya sudah dibawa ke RSUP Prof Ngoerah. Ia kemudian menyusul ke RSUP Prof Ngoerah dan kemudian ditunjukkan beberapa foto oleh petugas kepolisian.

Dari sepatu, baju, tas, dan helm yang dikenakan jenazah tersebut, ia meyakini bahwa jenazah tersebut merupakan keponakannya. Namun karena kondisi jenazah sudah membengkak di bagian wajah, sehingga sulit untuk dikenali.

“Sudah dibawa. Saya ndak ketemu sama jasadnya. Saya hanya dikasih tahu foto-fotonya di dalam laut sama polisinya. Itu aja,” jelasnya.

Berita Terkini Lainnya