TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Seperti Daerah Lain, Begini Cara Bali Mencegah COVID-19

Kasus positif di Bali didominasi imported cases

Dok.IDN Times/istimewa

Denpasar, IDN Times – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dewa Made Indra, menyampaikan bahwa program penanganan wabah pandemik ini dimaksimalkan dengan upaya screening terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali yang berdatangan secara bertahap.

Pihaknya menilai, upaya yang diambil oleh Pemprov Bali berbeda dari daerah lainnya. Mengapa demikian? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Anggaran Penanganan COVID-19 di Bali Disiapkan Rp756 Miliar

1. Ada tambahan 10 orang positif COVID-19 di Bali

Foto simulasi penanganan virus corona di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali (Dok. IDN Times/istimewa)

Dewa Indra mengungkapkan, tambahan kasus positif di Bali pada Selasa (21/4) sebanyak 10 orang. Terdiri dari tujuh orang PMI, dua orang transmisi lokal, dan satu orang dari daerah terjangkit. Sehingga total jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 di Bali sebanyak 150 orang.

Dari jumlah itu, 142 orang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dan delapan orang Warga Negara Asing (WNA). Dari 142 WNI yang positif terbagi lagi menjadi 99 orang karena imported case, 17 orang dari daerah terjangkit, dan 26 orang karena transmisi lokal.

“Yang sembuh saya tidak mendapatkan laporan. Jumlah yang sembuh tetap 42 orang. Yang meninggal Astungkara tidak ada tambahan. Tetap tiga orang. Sementara dalam perawatan 105 orang,” terangnya dalam live streaming YouTube Humas Provinsi Bali, Selasa (21/4).

Baca Juga: Rincian Jumlah Tenaga Kerja Asal Bali di Luar Negeri, Akuratkah?

2. Kasus positif COVID-19 di Bali didominasi oleh imported case

boredpanda.com

Jika kasusnya dipersentase berdasarkan transmisi lokal dan imported case baik dari luar negeri maupun dari daerah lain, maka hasilnya:

  • Transmisi lokal di Bali: 17,33 persen
  • Imported cases dari luar negeri dan luar daerah: 82,67 persen.

“Artinya mayoritas itu 82,67 dari luar. Dari luar negeri maupun dari luar daerah. Angka ini penting sekali saya sampaikan untuk bisa memahami strategi apa yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali,” kata Dewa Indra.

Baca Juga: Bedanya Rapid Test, Swab dan PCR! Lebih Akurat Mana?

Berita Terkini Lainnya