Dua Pemilik Akun Facebook Dilaporkan Pencemaran Nama Gubernur Bali
Semoga ini artinya pemimpin tidak anti kritik ya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Pemilik dua akun facebook bernama Made Nanda dan Sudiarsa Wayan dilaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah Bali (Polda Bali) pada Senin (21/12/2020) sekitar pukul 11.00 Wita atas kasus pencemaran nama baik Gubernur Bali, Wayan Koster. Laporan tersebut terkait dengan unggahan pada 17 Desember 2020 pukul 12.33 Wita yang dinilai merendahkan kinerja sang gubernur.
Unggahan dua akun facebook yang dinilai bermuatan menghina Wayan Koster dan mengandung muatan berita bohong, serta menyesatkan tersebut isinya sebagai berikut:
- Made Nanda di grup Buleleng Jengah!!!
“Makan kelengkeng sambil naik sekuter, naskleng KOSTER!”
- Sudiarsa Wayan
“Gubernur bali menghimbau agar seluaruh anak muda Khususnya di bali agar mabuk pada malam tahun Baru dan di husahakan sampai benar-benar mabuk”
Apa sesungguhnya yang terjadi dan bagaimana kronologinya? Berikut hasil penelurusan IDN Times.
Baca Juga: Gubernur Koster Akui Arak Bali Tidak Bisa Digunakan di Rumah Sakit
1. Unggahan tersebut dinilai keterlaluan mencemarkan nama baik Wayan Koster
Menurut penuturan pelapor yang merupakan mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali dari Fraksi PDIP, I Dewa Nyoman Rai bahwa kedatangannya ke Gedung Ditreskrimsus Polda Bali dalam agenda melaporkan dua akun tersebut dengan status sipilnya sebagai masyarakat. Kedatangannya diakui tanpa berkoordinasi dengan Koster lebih duhulu atau pun partai.
“Sudah barang tentu kami sebagai masyarakat umum yang sedikit tahu tentang hukumlah. Sebenarnya dapat memberikan penerangan, sedikit penerangan kepada masyarakat yang belum paham terhadap kondisi kita yang saat ini lagi pandemik. Paling tidak hal-hal semacam itu bisa diminimalisir lah,” ungkapnya.
Ia menegaskan hinaan dalam bentuk unggahan di facebook tersebut yang akhirnya digunakan menjadi bukti laporan.
“Mereka bilang makan kelengkeng sambil naik sekuter, naskleng Koster!. Itu kan sudah sedikit keterlaluanlah sebagai masyarakat Bali. Dua akun yang berbeda (dilaporkan). Ini tentang berita bohong di mana Wayan Sudiarsa ini menyatakan bahwa Gubernur Bali menghimbau agar seluruh anak muda khususnya di Bali agar mabuk pada malam tahun baru dan diusahakan sampai benar-benar mabuk. Sebenarnya itu tidak ada bahasa itu dari pemimpin daerahlah,” jelasnya.
“Iya ujaran kebencian dan hoaks,” imbuhnya.