Waspada Semeton! BPBD Sebut Bali Berpotensi Hadapi Tiga Bencana Alam
Tetap hati-hati namun jangan panik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Selain ancaman pandemik COVID-19 yang hingga saat ini belum juga berakhir, Bali harus tetap waspada dengan potensi bencana lainnya ketika memasuki musim hujan tahun 2020 ini. Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin dalam acara virtual meeting dengan topik Prakiraan Musim Hujan Provinsi Bali Tahun 2020/2021, Senin (5/10/2020).
“Ketika kita berbicara bencana, kita tidak terpaku pada faktor kewilayahan, batas wilayah. Karena bencana itu tidak mengenal batasan administrasi kewilayahan. Ketika sudah datang, tidak ada permakluman sama sekali. Tentu yang utama bagaimana kita membangun kesiap-siagaan,” ungkap Rentin.
1. Terancam banjir hingga tanah longsor
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mendapatkan warning dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) adanya cuaca ekstrem dan perkiraan hal-hal ikutan dari cuaca ekstrem tersebut.
“Perkiraan akan terjadi hal-hal ikutan dari cuaca ekstrem itu. Salah satunya musim hujan juga perlu diantisipasi. Tentu ikutannya adalah ia beranak-pinak, bersaudara, bermisan begitu. Kalau sudah musim hujan cuaca ekstrem angin puting beliung ikutannya. Petir juga menjadi ikutan, banjir tidak bisa dipisahkan tanah longsor juga ya. Pohon tumbang dan seterusnya-seterusnya,” jelasnya.
Menurutnya Provinsi Bali juga menghadapi potensi bencana, di antaranya angin puting beliung, banjir dan banjir bandang, serta tanah longsor. Bencana banjir menimbulkan beberapa risiko, di antaranya trauma psikis, korban jiwa, kerugian materiil, penyebaran bibit penyakit, dan lainnya.
“Potensi ancaman sekurang-kurangnya tiga. Angin puting beliung, kemudian banjir dan banjir bandang serta tanah longsor. Ikutan tadi itu menjadi bagian tidak terpisahkan yang kami sebutkan,” jelasnya.
Baca Juga: Dua Nelayan yang Hilang di Perairan Tanah Lot Bali Belum Ditemukan