TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dunia Akan Melihat Indonesia Jika Bali Cepat Sembuh dari COVID-19

Bali diminta genjot lakukan 3.000 tes dalam sehari

Komandan Resor Militer (Danrem) 163/Wira Satya, Brigjen TNI Husein Sagaf (IDN Times/Ayu Afria)

Denpasar, IDN Times – Penerapan dari arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait strategi testing, tracing, dan treatment (3T) dalam pengendalian pandemik COVID-19 di Provinsi Bali, dinyatakan masih jauh dari target. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Komandan Resor Militer (Danrem) 163/Wira Satya, Brigjen TNI Husein Sagaf saat ditemui di Gedung Pertemuan Wirasatya, Denpasar, Rabu (14/10/2020) lalu.

“Bali itu menjadi salah satu prioritas karena memang Bali lebih dikenal di dunia internasional dan gaungnya itu sangat mendunia. Apabila Bali itu lebih cepat pulih dibandingkan tempat lain, maka seluruh dunia matanya akan melihat bahwa Indonesia pulih,” ungkapnya.

Baca Juga: Istri Gubernur Bali OTG COVID-19, Ia Sarankan Tidak Panik dan Stres

Baca Juga: Gubernur Bali Blak-blakan, 20 Orang Positif COVID-19 di Rumah Dinasnya

1. Jumlah tes di Bali harus segera ditingkatkan

Pengambilan sampel Swab pedagang Pasar Badung (Dok.IDN Times/Humas Pemkot Denpasar)

Brigjen TNI Husein Sagaf menjelaskan bahwa Bali memang menjadi ikon. Di dunia orang lebih mengenal Bali daripada Indonesia sehingga pemerintah memprioritaskan Bali untuk melakukan 3T tersebut.

“Tesnya ini yang harus ditingkatkan. Nanti bisa dikonfirmasi, itu baru 700 per hari. Nah diharapkan bisa 3.000 tes,” jelasnya.

2. Hanya 14 unit PCR yang siap digunakan

Ilustrasi tes usap atau PCR Test. IDN Times/Irfan Fathurohman

Ia menyebutkan bahwa sejauh ini ada 18 unit Polymerase Chain Reaction (PCR), tetapi hanya 14 unit yang siap digunakan. 

“Akan kami kerjakan dalam waktu cepat karena kami terlibat dalam Satgas COVID-19 ini. Kemudian dari hasil yang 3.000 ini, maka akan segera dipisahkan. Orang-orang yang terindikasi terpapar, kami taruhnya di hotel. Nggak (tidak) boleh taruh di rumah lagi. Dengan dikarantina di hotel itu, diharapkan dalam waktu masa sembuh yang sesuai, bisa kami kembalikan,” jelasnya.

3. Pada tahap awal 3T, diprediksi kasus pasti meningkat

warga gang Tegal Wangi jalan Gunung Salak Banjar Tegallantang Klod Desa Padangsambian Klod mengikuti Rapid Test (Dok.IDN Times/Humas Pemkot Denpasar)

Ia juga mengungkapkan bahwa kemungkinan besar jumlah kasus COVID-19 meningkat saat dilakukan tes dan tracing tahap awal. Pihaknya juga mengakui bahwa Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Udayana juga sudah memiliki alat tes COVID-19. Hanya saja saat ini masih dalam proses dan rencananya akan selesai dalam waktu dekat.

“Memang awal-awalnya akan tinggi karena kan sudah dilakukan tes secara masif. Tapi setelah di-treatment atau dilakukan pemeliharaan kesehatan dengan baik, maka diharapkan Bali menjadi zona hijau. Itu yang diharapkan,” ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya