Dianggap Mampu Tekan COVID-19 Tanpa PSBB, Bali Dirancang Jadi Contoh
Apa pendapatnya masyarakat Bali? Silakan berkomentar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengapresiasi dan melayangkan beberapa pujian terhadap keberhasilan penanganan COVID-19 di Provinsi Bali. Menurut Jokowi, meskipun Bali tidak melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun dinilai mampu menunjukkan kemampuan yang memadai untuk menekan laju penyebaran virus yang bermula dari Wuhan, Tiongkok.
“Saya kira kerja-kerja efektif yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali dalam penanganan COVID-19 bisa dijadikan contoh. Karena memang jika dilihat, Bali ini paling banyak turis dari Tiongkok, harusnya yang paling banyak terkena dampak itu Bali,” ungkap Jokowi, Selasa (12/5) kemarin.
Ia juga menilai, langkah dan kebijakan yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, sangat bagus terutama melalui satuan tugas berbasis desa adat. Pelibatan desa adat dalam penanganan ini dinilai sebagai langkah baik dalam proses pembatasan wilayah hingga proses isolasi jika ada peningkatan kasus.
“Cara-cara seperti inilah yang kita inginkan, karena mereka yang ada di tingkat yang paling bawah itu yang paling tahu apa yang harus dilakukan. Saya kira jika semua desa, semua kampung melakukan hal itu (Seperti di Bali) akan sangat memudahkan pengawasan, pengontrolan dan terbukti di Bali,” ungkap Jokowi.
Pujian yang ketiga adalah Bali mencatat tingkat kesembuhan tinggi kasus COVID-19, dan tingkat kematian yang terbilang rendah. Kondisi ini menjadi sorotan tersendiri bagi Presiden Jokowi. Atas penilaian itu, Bali disebut berhasil menangani COVID-19.
”Saya kira provinsi lain bisa mengikuti apa yang dilakukan Bali,” harapnya.
Pujian ini tak hanya dilayangkan oleh Jokowi. Berikut ini deretan pernyataan yang menilai Bali disebut berhasil menangani COVID-19:
Baca Juga: Gubernur Koster Klaim Bali Dapat Mengendalikan COVID-19 Tanpa PSBB
1. Bali disebut tidak melakukan PSBB, namun memanfaatkan kearifan lokal
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nasional, Doni Monardo, mengungkapkan Bali mampu menahan laju penyebaran COVID-19 tanpa menerapkan PSBB. Bali menggunakan kearifan lokalnya, dalam hal ini dengan menggerakkan desa adat dan pembentukan Satgas Gotong Royong masyarakat yang berperan besar dalam keberhasilan Bali.
“Buktinya menunjukkan bahwa angka positif di Bali terus berkurang, pasien di rumah sakit banyak yang sembuh dan tidak ada penambahan angka kematian. Tentu ini harus kita hargai, meskipun Bali tidak memilih PSBB, namun Bali telah melakukan upaya secara maksimal dengan memanfaatkan kearifan lokal,” ucapnya.
Baca Juga: Bali Belum Ajukan PSBB, Koster: Transmisi Lokalnya Masih Kecil
Baca Juga: Pasien Positif COVID-19 Meningkat, Bali Tambah 7 Rumah Sakit Rujukan
Baca Juga: Pengamat: Apapun yang Namanya Bansos Itu Sumber Korupsi Paling Mudah
Baca Juga: Bisnis Perhotelan di Bali Tahun Ini Paling Terpuruk Sepanjang Sejarah