Gubernur Koster Klaim Bali Dapat Mengendalikan COVID-19 Tanpa PSBB
Gimana menurutmu?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Total kumulatif kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali hingga Senin (4/5) ini sebanyak 271 orang. Masing-masing terdiri dari delapan Warga Negara Asing (WNA), 146 Pekerja Migran Indonesia/Anak Buah Kapal (PMI/ABK), 27 orang terjangkit dari daerah luar Bali, dan 97 orang positif karena transmisi lokal.
Menurut Gubernur Bali, I Wayan Koster, dalam keterangan persnya Senin (4/5), angka kesembuhan di Bali mencapai 159 orang. Angka ini mengalami penambahan delapan orang dari data sebelumnya. Sedangkan angka pasien yang tengah dirawat sebanyak 108 orang.
Baca Juga: Bali Belum Ajukan PSBB, Koster: Transmisi Lokalnya Masih Kecil
Baca Juga: Anggaran Penanganan COVID-19 di Bali Disiapkan Rp756 Miliar
1. Bali menduduki urutan ketujuh secara nasional kasus positif COVID-19
Koster menyampaikan, angka kesembuhan di Bali hingga saat ini mencapai 159 orang dari 271 kasus. Artinya ada penambahan delapan orang dari data sebelumnya. Sementara mereka yang masih dalam perawatan sebanyak 108 orang.
"Kita Provinsi Bali dari segi jumlah pasien positif COVID-19 itu berada di posisi tujuh (Nasional). Kemudian rata-rata penambahan yang positif Bali adalah tujuh orang. Kalau lihat pertambahannya itu kita paling rendah nomor dua. Yang paling rendah itu Sumatera Barat enam orang. Artinya tidak terlalu banyak penambahan COVID-19,” sebut Koster.
Sedangkan angka kesembuhan pasien positif COVID-19 di Provinsi Bali sebesar 59 persen tertinggi di Indonesia, dibandingkan dengan 10 kelompok pasien positif terbesar di Indonesia. Sementara angka kesembuhan rata-rata nasional sebanyak 17 persen, dan dunia 32 persen. Jadi, Bali disebutnya dalam kategori tingkat kesembuhannya tinggi.
Persentase kasus meninggal dari 10 Provinsi terbesar di Indonesia, Bali menduduki urutan paling bawah 1,48 persen. Sementara angka nasional dan dunia berada di tujuh persen.
“Yang meninggal, paling rendah kita. Provinsi lain yang 10 provinsi yang terbesar di luar kita, sembilan provinsi itu yang meninggal di atas Bali,” katanya.
Baca Juga: Masuk Awal Mei, Klungkung Belum Selesai Mendata Penerima BLT Dana Desa
Baca Juga: Tangguh! Lima Warga Bali Ini Tetap Bertahan Meski Bisnis Tersendat