Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Paus Fransiskus Ajarkan Umat Katolik Denpasar Kesederhanaan

Misa Paskah kedua di Gereja Katolik Katedral Denpasar (dok.pribadi/Natalia Indah)

Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik, meninggal dunia di usia 88 tahun Senin pagi, 21 April 2025. Kabar duka ini mengguncang umat Katolik di seluruh dunia, termasuk di Bali. Para umat diajak untuk turut mendoakan arwah Bapa Paus dalam Misa Paskah kedua di Gereja Katolik Katedral Denpasar.

RP Yosef Wora, SVD, Pastor Paroki Katedral, mengajak para umat untuk mendoakan Bapa Paus Fransiskus semoga diterima dan berkumpul bersama dengan Allah di surga.

“Hari ini kita diberikan kabar berita Paus Fransiskus, dan untuk bertemu Tuhan itu harus mengalami peristiwa kematian. Bapa Paus kita telah melepaskan kedudukannya sebagai Paus di dunia ini, dan sekarang menghadap Tuhan Yesus melalui peristiwa kematian. Dia telah mempersiapkan diri menyambut kematian. Hal ini juga bisa menjadi pengingat kita bahwa kematian merupakan jalan menuju kebahagiaan abadi seperti yang ditunjukan Yesus melalui kebangkitan-Nya,” ungkapnya dalam homili atau kotbah Misa Paskah kedua di Gereja Katolik Katedral Denpasar, Senin (21/4/2025).

Romo Yosef menambahkan, makna perayaan Paskah dan kematian Paus Fransiskus bisa direfleksikan sebagai bentuk penyerahan diri kepada Tuhan. Dengan semua hal yang telah terjadi dan berjalan lancarnya setiap perayaan yang dimiliki, menandakan bahwa Tuhan hadir dalam setiap peristiwa yang terjadi.

1. Mendoakan Paus Fransiskus untuk berbahagia di surga

ilustrasi berdoa dalam gereja (unsplash.com/Joshua Davis)

Sebelum misa berakhir, Romo Yosef mengajak para umat untuk mendoakan Paus Fransiskus agar berbahagia dan berkumpul kembali dengan Tuhan di surga. Selama hidupnya, Paus Fransiskus telah menunjukkan dengan senang hati akan kelembutan dan cintanya kepada sesama seperti yang Tuhan inginkan. Semoga semua umat pun dapat melakukan hal yang sama.

"Dia telah menghadirkan Engkau dalam perannya sebagai Paus yang mencintai umatnya, kiranya Engkau perkenankan dia berbahagia bersama-Mu di surga. Semoga kami semua belajar dari almarhum untuk bertemu dengan Tuhan. Ternyata kami boleh mengolah batin hati kami masing-masing menjadi hati yang penuh kasih, rendah hati, sederhana, serta polos. Kami berdoa dengan perantara Kristus Tuhan kami, kini, dan sepanjang masa. Amin,” tuturnya dalam berkat penutup Misa Paskah kedua.

2. Kesederhanaan Paus Fransiskus menjadi sebuah pelajaran

ilustrasi rendah hati dan saling menolong dengan sesama (unsplash.com/Tom Parsons)

Paus Fransiskus merupakan sosok yang sungguh-sungguh luar biasa. Romo Yosef menuturkan, Bapa Paus seorang yang sangat rendah hati dan sangat humble. Semua orang yang pernah bertemu benar-benar merasakan bahwa dia seorang Paus yang datang dari situasi umat yang dia pimpin dulu itu dalam keadaan susah, sehingga dia lebih berpihak kepada mereka yang susah.

“Dia orangnya sederhana, dan sederhana itu menjadi pelajaran untuk kita. Di tengah kita sekarang dipenuhi dengan materialisme dan hedonisme, dia memberikan contoh bahwa kesederhanaan itu bukan berarti sebuah kekurangan. Itu adalah sebuah hal utama yang harus kita kejar, dan menjadi contoh untuk terus bisa dilakukan,” terangnya saat ditemui usai misa.

Dengan harapan, semua umat Katolik maupun umat lain di dunia ini, bisa menerapkan kesederhanaan dalam kehidupan mereka.

3. Seorang penggembala yang mengenal domba-dombanya

ilustrasi bergandengan tangan dengan sesama (unsplash.com/Hannah Busing)

Romo Yosef mengatakan, Paus Fransiskus meminta semua orang yang dikirim menjadi pemimpin bisa menjadi penggembala yang mengenal domba-dombanya.

“Kita semua diajak untuk menjadi penggembala yang mengenal domba-dombanya. Kita semua harus turun, gembala yang mengenal domba-dombanya, bukan gembala yang justru menjauh dari domba-dombanya. Paus Fransiskus adalah seorang penggembala ulung yang punya kerohanian dalam sikapnya, dalam perkataannya, dan dalam perbuatannya. Kita boleh pintar, kita boleh memiliki segalanya, tapi kalau kita tidak memiliki hal-hal yang diajarkan oleh Tuhan, itu percuma,” ujarnya.

Kesederhanaan, rendah hati, maupun ajaran Paus Fransiskus lainnya patut dicontoh, diteladani, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bagi seluruh umat di dunia. Selamat jalan, Paus Fransiskus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us