2. Tetapkan batasan dengan orang lain

ilustrasi kerja (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Semakin banyak konflik, semakin banyak stres. Kemudian semakin banyak stres, semakin banyak kecemasan. Oleh karenanya, penting sekali untuk mengurangi gejala kecemasan dengan merawat pikiranmu dengan lebih baik. 

Ketika kamu menetapkan batasan tegas dengan orang lain, kamu memberi dirimu ruang emosional untuk memproses nilai hubungan menurut persyaratanmu. Biarkan orang-orang di sekitarmu tahu persis apa yang ingin kamu lakukan dan seberapa jauh kamu ingin melangkah. Pada akhirnya memiliki batasan akan membantumu menghindari perasaan kewalahan dengan menetapkan harapan yang realistis dan dapat dikelola dengan orang lain.

3. Mencatat semua kemajuan yang kamu miliki

ilustrasi bekerja (pexels.com/burst)

Alih-alih mencoba mengatasi rintangan paling besar yang menghadangmu sekaligus, balikkan situasi dengan mengatasi masalah yang lebih kecil terlebih dahulu. Pertimbangkan untuk menghadapi tantangan yang kamu rasa dapat kamu tangani secara efektif dengan sedikit usaha. 

Carilah momentum saat kamu memimpin dengan kekuatanmu. Kemudian saat kamu mulai menerobos setiap rintangan di jalanmu, lakukan inventarisasi pribadi tentang pencapaianmu. 

Catat semua kemajuan yang dapat kamu buat di sepanjang jalan, serta bagaimana kamu dapat mengumpulkan keberanian dan ketabahan dalam diri untuk terus bergerak maju, bahkan di saat-saat tersulit dan gentingmu. Ini akan membantumu membangun rasa percaya diri yang lebih besar saat kamu merenungkan pencapaianmu sendiri sehingga semakin sedikit kecemasan yang akhirnya akan kamu rasakan.

4. Pacu dirimu

ilustrasi pria tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketika kamu merasa cemas tanpa alasan, hal terbaik yang harus dilakukan adalah mengatur kecepatan diri sendiri. Hidup adalah maraton, bukan lari cepat. Kunci umur panjang dalam apa pun yang kamu lakukan adalah mengatur kecepatan yang dapat diatur untuk menghindari kelelahan sebelum kamu mencapai garis finish.

Jadi, cobalah untuk tidak mendahului diri sendiri saat kamu berusaha keras dan melalui tantangan masalah yang akan datang yang pada akhirnya akan kita semua hadapi di sepanjang jalan dalam hidup. Roma tidak dibangun dalam sehari, begitu juga kerajaan pribadimu, tidak peduli seberapa hemat bahan bakar atau kewirausahaanmu, kamu harus terus memacunya.

5. Bicaralah dengan seseorang

ilustrasi konsultasi (pexels.com/SHVETS Production)

Meluangkan waktu untuk membicarakan ketakutan terbesarmu dengan orang yang tepat dapat membantumu menembus, bahkan beberapa dinding kecemasan yang tampaknya tak tertembus. Terapi bicara berhasil jika kamu melakukannya. Kamu harus menyelidiki mengapa kamu merasakan hal itu dan dari mana perasaan itu berasal.

Dengan kata lain, jika kamu ingin mengubah buahnya, kamu harus mulai dari akarnya. Semakin kamu terbuka kepada orang lain tentang hal-hal yang membuatmu merasa cemas, semakin kecil kemungkinan hal-hal itu akan berdampak negatif pada kehidupanmu ke depan.

Meskipun selama ini kamu tampak tetap tenang, namun akan ada satu kondisi di mana kamu merasa cemas dan stres. Terlalu banyak stres pada akhirnya dapat menyebabkan berbagai gejala kecemasan yang melemahkan, yang pada gilirannya berdampak negatif pada kualitas hidupmu.

Dengan mempelajari cara mengatasi kecemasan secara efektif, pada akhirnya kita dapat menjalani kehidupan yang lebih produktif dan menyenangkan. Semoga bermanfaat ya.