Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Perbedaan Designer dan Niche Parfum yang Harus Kamu Tahu

ilustrasi designer parfum (pexels.com/KadeJermark)
ilustrasi designer parfum (pexels.com/KadeJermark)

Kamu mungkin pernah dengar istilah designer parfum dan niche parfum waktu lagi cari-cari wangi baru. Sekilas kedengarannya mirip, tapi ternyata keduanya punya perbedaan yang cukup mencolok, lho! Dari harga, aroma, sampai cara produksinya tuh punya karakteristik tersendiri. Nah, biar gak salah pilih saat mau beli parfum, penting banget buat tahu bedanya.

Sama-sama wangi, tapi tujuannya beda. Kalau designer parfum biasanya datang dari brand-brand fashion terkenal yang familiar banget, sementara niche parfum justru dibuat oleh rumah parfum independen yang lebih fokus pada keunikan aroma. Penulis akan kupas lebih dalam apa saja perbedaan antara keduanya. Simak terus artikel ini, yuk!

1. Tujuan dan target pasar

ilustrasi parfum clean (pexels.com/JessBaileyDesigns)
ilustrasi parfum clean (pexels.com/JessBaileyDesigns)

Designer parfum biasanya dibuat oleh brand-brand fashion besar seperti Chanel, Dior, atau Versace. Tujuannya? Jelas banget, untuk menjangkau pasar yang luas. Parfum jenis ini tuh dirancang supaya bisa disukai banyak orang karena aromanya cenderung aman, elegan, dan gak ‘neko-neko’. Jadi, kalau kamu pernah mencium wangi yang ‘terkenal banget’ di mal atau kantor, bisa jadi itu dari designer parfum.

Sebaliknya, niche parfum lebih fokus pada pengalaman pribadi si pemakai. Brand-brand niche seperti Le Labo, Diptyque, Creed Fragrances atau Maison Francis Kurkdjian menciptakan parfum yang bisa jadi gak semua orang langsung suka. Karena memang dibuat buat mereka yang ingin tampil beda dan para fragheads (pecinta parfum). Jadi, target pasarnya bisa jadi lebih sempit, tapi eksklusif dan anti-mainstream.

2. Komposisi dan kualitas bahan

ilustrasi parfum designer (pexels.com/ValeriaBoltneva)
ilustrasi parfum designer (pexels.com/ValeriaBoltneva)

Salah satu perbedaan utama antara designer dan niche parfum ada di bahan-bahan yang digunakan. Designer parfum biasanya memakai campuran bahan sintetis dan alami supaya produksinya bisa dilakukan dalam jumlah besar dan tetap konsisten. Ini bukan berarti kualitasnya jelek, ya! Tapi memang diformulasikan agar lebih efisien dan sesuai standar pasar global.

Nah, kalau niche parfum justru lebih sering pakai bahan-bahan alami berkualitas tinggi. Karena produksinya terbatas, mereka bisa leluasa bereksperimen dengan bahan langka seperti oud, ambergris, atau bunga-bunga eksotis. Hasilnya? Sebuah aroma yang lebih deep, kompleks, dan terasa ‘mahal’ sejak semprotan pertama.

3. Aroma dan kreativitas

ilustrasi parfum buat kencan (pexels.com/LadaD)
ilustrasi parfum buat kencan (pexels.com/LadaD)

Kalau kamu suka aroma yang familiar dan gampang disukai banyak orang, designer parfum bisa jadi adalah pilihan yang aman. Parfum jenis ini punya aroma floral, fruity atau musky yang sudah terbukti disukai banyak kalangan. Gak heran kalau kamu sering mencium wangi yang mirip di tempat umum, karena memang dibuat untuk selera mayoritas atau mass pleasing.

Di sisi lain, niche parfum justru tampil berani dengan aroma yang unik dan kadang anti-mainstream. Misalnya, ada yang memadukan aroma tinta, asap, kayu bakar, atau tanah basah setelah hujan. Terdengar aneh, kan? Justru di situ seninya! Niche parfum memberi kebebasan penuh bagi perfumer untuk berkreasi tanpa batas, sehingga tiap botolnya terasa seperti karya seni yang eksklusif.

4. Harga dan ketersediaan

ilustrasi designer parfum (pexels.com/Diana)
ilustrasi designer parfum (pexels.com/Diana)

Dari segi harga, designer parfum umumnya lebih terjangkau dibanding niche parfum. Ini karena produksinya dilakukan dalam skala besar, sehingga ongkos produksinya bisa ditekan. Selain itu, kamu juga bisa dengan mudah menemukan designer parfum di mal, toko retailer, atau online store.

Beda cerita dengan niche parfum. Karena dibuat dalam jumlah terbatas dan menggunakan bahan premium, harganya pun bisa jadi lebih mahal. Selain itu, distribusinya juga terbatas. Biasanya hanya tersedia di butik khusus parfum, concept store, atau situs resmi brand-nya. Jadi, selain lebih eksklusif, pengalaman membelinya pun terasa lebih ‘niat’ dan personal.

5. Eksklusif dan identitas

ilustrasi niche parfum (unsplash.com/BeautinowNichePerfume)
ilustrasi niche parfum (unsplash.com/BeautinowNichePerfume)

Satu alasan orang memilih niche parfum adalah karena ingin tampil beda. Karena produksinya terbatas dan aromanya unik, kemungkinan besar kamu gak akan mencium wangi yang sama dipakai orang lain. Ini cocok banget buat kamu yang ingin punya signature scent. Aroma khas yang terasa personal dan susah dilupakan orang.

Sebaliknya, designer parfum lebih umum dipakai banyak orang. Meskipun aromanya enak dan elegan, kadang terasa ‘pasaran’ karena mudah ditemukan dan populer. Tapi kalau kamu gak terlalu mementingkan eksklusivitas dan lebih mengutamakan kenyamanan serta kepraktisan, designer parfum tetap jadi pilihan yang oke banget.

Baik designer maupun niche parfum punya kelebihan masing-masing yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidupmu. Kalau kamu mencari aroma yang aman, elegan, dan mudah disukai banyak orang, designer parfum bisa jadi pilihan yang pas karena mass pleasing. Tapi kalau kamu ingin sesuatu yang lebih unik, berkarakter, dan personal, kamu bisa pilih niche parfum. Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us