Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Menikmati Lukisan Peter Dittmar Seniman Jerman di Galery Tonyraka Ubud

Lukisan
Seni rupa karya Peter Dittmar di Galery Tonyraka Ubud (IDN Times/Ayu Afria)

Gianyar, IDN Times - Langkahnya pelan memasuki ruangan pamerannya di Galery Tonyraka. Di usianya yang senja, seniman asal Jerman bernama Peter Dittmar (80) masih tetap semangat menjelaskan hasil karyanya. Tidak ada yang menyangka kalau laki-laki tersebut merupakan seniman. Tidak ada ciri khas yang melekat padanya, tampilannya amat sederhana.

Tapi di sisi lain, belasan karya tergantung di dinding. Namun, tidak semua bisa memahami karyanya dengan mudah. Beberapa pengunjung tampak bingung menikmati keindahan lukisan Peter Dittmar, itu hanya karena mereka melihat sekilas. Padahal jika ditelisik lebih dalam, lukisan ini sarat makna. Lalu dari mana baiknya memulai menikmati lukisan ini?

1. Ada karya pertama sang seniman saat awal di Bali

Lukisan
Seniman Peter Dittmar dan Tony Hartawan di Galery Tonyraka Ubud (IDN Times/Ayu Afria)

Berjalan di ruangan tersebut, ada dua lukisan lengkap dengan label karya. Kamu bisa memulai dari sini untuk memahami karya sang seniman, Peter Dittmar. Dua karya berjudul Early Works in Bali yang dibuat antara tahun 1982-1985, sebagai tanda Peter Dittmar awal mula berkarya di Bali. Ia mencoba menggambarkan keindahan dan intensitas alam tropis yang luar biasa saat itu. Spiritualitas pulau ini kemudian menjadi isu penting dalam karya-karyanya di seri Kaligrafi.

"Saya tidak hanya bisa melukis keindahan Bali, tetapi juga menemukan cara untuk mengekspresikan sesuatu yang menyentuh atau bahkan mengkhawatirkan saya," jelasnya.

Selain lukisan tersebut, masih banyak lukisan yang menunjukkan kesan mendalam. Menariknya, sebuah ruangan kecil diberi nama Dark Room atau Kamar Gelap, pengunjung dapat melihat video. Selain itu, juga difungsikan untuk meditasi dengan elektronik, dan terdapat Lukisan Jendela Ruangan.

2. Dittmar mewarisi tradisi formal Jerman, dikombinasikan dengan Asia

Lukisan
Seni rupa karya Peter Dittmar di Galery Tonyraka Ubud (IDN Times/Ayu Afria)

Sebagai seniman berlatar belakang Jerman, ia mewarisi kerangka kultural seni Euro-Jerman. Berbeda dengan kecenderungan tradisi Indonesia, konstruksi Euro-Jerman cenderung melihat ke depan dan menolak masa lalu. Dalam konteks ini, Dittmar mewarisi tradisi formal Jerman sembari berupaya melampauinya dengan secara simultan merangkul nilai-nilai kosmosentris budaya Asia.

Dittmar membuang diri dari Eropa setelah Perang Dunia I. Pada masa remaja, Dittmar sudah melukis dengan cat minyak. Ia bahkan melakukan perjalanan ke India. Ia juga mendapatkan kesempatan melukis di atas kayu lapis di Jakarta, Institut Kesenian Jakarta. Pengalaman tersebut kemudian mengubah alur hidupnya. Ia disebut-sebut sebagai penerus modern dari tradisi eksplorasi kultural yang dipopulerkan oleh Walter Spies.

3. Dittmar memiliki kesan sendiri di dunia seni rupa kontemporer

Lukisan
Seni rupa karya Peter Dittmar di Galery Tonyraka Ubud (IDN Times/Ayu Afria)

Sementara itu pemilik Galery Tonyrka, Tony Hartawan, mengatakan galeri tersebut sudah lama dikenal dalam memajukan seni rupa kontemporer di Bali bagi para seniman dalam dan luar negeri. Ia mempersembahkan sebuah ruangan khusus untuk Dittmar, yang dinamai Peter Dittmar Exhibition Space. Ruangan ini kemudian menjadi wadah eksklusif bagi karya Peter Dittmar selama 25 tahun ke depan.

"Tujuan utama dari ruang pameran ini bukanlah sekedar komersial tetapi juga edukasional. Selain estetika seniman, juga sikap kultural khasnya yang terlahir dari perpaduan nalar seni Eropa dengan sentuhan spiritual Asia, dan Bali," terangnya.

Baginya, Peter Dittmar termasuk satu dari sedikit seniman yang sejak awal kariernya di tahun 1980-an telah membuka latar belakang Jerman-nya pada pendekatan mistis khas Asia. Juga secara khusus mendalami dan terinspirasi oleh kosmologi Hindu-Buddha melalui praktik meditasi selama puluhan tahun.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest Life Bali

See More

Menikmati Lukisan Peter Dittmar Seniman Jerman di Galery Tonyraka Ubud

14 Nov 2025, 15:47 WIBLife