MD Entertainment Berambisi Menggarap Film Horor
Badung, IDN Times – Industri Entertainment harus berinovasi untuk merambah pasar yang lebih luas saat ini. Sebab ada perubahan tren di kalangan masyarakat Indonesia saat menikmati siaran televisi. CEO dan Founder MD Entertainment, Manoj Punjabi, belum lama ini mengatakan ia berambisi menggarap film horor yang menjadi genre favorit masyarakat Indonesia.
“Kami sudah 21 tahun lebih berkarya di industri media dan hiburan, mulai dari sinetron, film, animasi, musik. Kami sangat serius dalam menjalankan misi meraih gelar one stop hub for entertainment in Indonesia,” ungkapnya.
1.Tren Intelectual Property sudah menyebar di kalangan masyarakat
Manoj Punjabi mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir pihaknya selalu melakukan pemetaan terhadap tren yang terjadi di masyarakat. Satu di antaranya yakni tren IP (Intelectual Property) yang diminati dan sudah punya atensi besar di masyarakat. Sehingga ketika diadaptasi dalam format layar lebar akan ada potensi relevansi, sehingga dapat diterima dengan mudah oleh penonton.
“Ini akan berindikasi pada potensi peraihan jumlah penonton ketika film ini rilis di bioskop,” terangnya.
2.Penerapan format free-to-air untuk televisi
Satu terobosan yang akan dilakukan di penghujung tahun 2024 ini yakni membuat televisi dengan format free-to-air menjadi bagian dari entitas. Penetrasi ke ranah televisi free-to-air akan menjadikan bisnis yang dijalankannya menjadi sinergi. Berbagai inovasi dan produk unggul diyakini akan menjadikan iklim kompetisi di ranah pertelevisian semakin bervariasi.
3.Masyarakat Indonesia menyukai film horor
Sementara itu, genre film horor saat ini semakin diminati oleh masyarakat Indonesia. Pasar ini kemudian digarap maksimal oleh MD Entertainment mulai dari produksi, cerita maupun hasil. Dengan demikian film Indonesia memiliki standar kualitas yang bisa bersaing secara global. Beberapa film produksinya antara lain:
- Film Ipar Adalah Maut
- Badaruwhi di Desa Penari yang masuk ke jajaran 5 besar peraih Box Office Indonesia
- Sewu Dino yang berhasil meraih lebih dari 4,8 juta penonton (2023)
- Ayat-Ayat Cinta (2008)
- Habibie dan Ainun (2012)
- Danur (2017).
