Fayme, Remaja Karangasem Lolos Beasiswa Hainan University

China memiliki kualitas pendidikan yang terus berkembang. Sehingga membuat minat remaja Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi ke Negeri Tirai Bambu ini terus meningkat.
Satu di antara remaja itu adalah Fayme Suteja. Remaja asal Kabupaten Karangasem ini berhasil lolos mendapatkan beasiswa di Hainan University, China. Bagaimana cerita Fayme Suteja di balik keberhasilannya mendapatkan beasiswa kuliah di China tersebut?
1. Mendapatkan informasi beasiswa dari Yayasan Hainan Bali

Remaja yang akrab disapa Fayme ini memilih China sebagai tujuan kuliah karena merupakan negara yang sangat maju, terutama di bidang pendidikannya.
“Sebagai negara maju tentunya akan memberikan hal yang positif bagi masa depan saya kelak,” ujar Fayme saat dihubungi via WhatsApp, Senin (14/4/2025).
Untuk meringankan biaya kuliahnya, ia berusaha mencari informasi beasiswa kuliah di Negeri Tirai Bambu tersebut. Awalnya, ayah Fayme, Agus Adhi Suteja, mendapat kabar dari pihak Yayasan Hainan Bali, Hendra Pengestu (Ketua Yayasan) dan Candra Kurniawan, bahwa ada lowongan beasiswa kuliah ke Hainan University. Ayahnya kemudian menghubungi pihak Yayasan Hainan Bali untuk memastikan, dan mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendaftar sebagai kandidat penerima beasiswa tersebut.
2. Proses pendaftaran beasiswa di Hainan University

Setelah mengetahui informasi pendaftaran beasiswa, Fayme langsung mempersiapkan banyak dokumen yang diperlukan. Pendaftaran dilakukan secara online dan bertahap. Tahap pertama, ia memasukkan beberapa data melalui Google Form. Lalu diminta untuk bergabung di sebuah grup WhatsApp.
Tahap berikutnya, Fayme kembali memasukkan beberapa data yang diperlukan. Ia juga harus menyertakan rapor SMA dari semester 1 sampai 5, beserta paspor.
“Proses pendaftarannya cukup sulit dan tidak sesederhana yang saya kira. Bersyukur saya bisa menjalani proses tersebut sesuai yang diminta pihak penyelenggara beasiswa,” tutur siswi SMA Negeri 1 Amlapura ini.
Pada 7 Maret 2025, Fayme mendapatkan kabar bahwa dirinya lolos sebagai penerima beasiswa kuliah di Hainan University. Anak kedua dari pasangan Agus Adhi Suteja dan Fenny Indawaty ini memilih jurusan Chinese Language.
“Saya memiliki cita-cita menjadi seorang guru pengajar. Tentunya, jurusan Chinese Language ini sangat mendukung profesinya kelak sebagai tenaga pengajar,” ungkap Fayme.
Setelah dinyatakan lulus, ia wajib mengumpulkan beberapa berkas lagi seperti piagam penghargaan (prestasi) yang pernah diraih, transkrip nilai, dan beberapa dokumen lainnya. Pihak penyelenggara beasiswa dari China ini nantinya akan menanggung biaya kuliah, asrama, asuransi kesehatan, dan uang saku
Menariknya, Fayme setelah tamat kuliah tidak diwajibkan untuk mengabdi atau terikat kontrak kerja dengan pihak pemberi beasiswa. Ia bisa bebas memilih meniti karier di mana saja.
3. Fayme menekuni olahraga Wushu

Kesehariannya, Fayme merupakan seorang atlet Wushu asal Kabupaten Karangasem. Ia berlatih di Sasana Rajawali Karangasem yang dikelola oleh ayahnya. Saat duduk di SMP, ia menekuni jurus utara yaitu Chang Quan (tangan kosong), Dao Shu (golok atau senjata pendek), dan Gun Shu (toya atau senjata panjang). Setelah SMA, ia beralih menekuni jurus Taichi. Ia melihat peluang kalau di Taichi bisa lebih berprestasi, karena yang menekuni jurus ini masih sedikit di Bali, tidak sebanyak jurus utara atau selatan.
Fayme pernah beberapa kali mencatatkan prestasi di dunia Wushu dan Kungfu. Beberapa di antaranya seperti ajang Pekan Olahraga Seni Pelajar (Porsenijar), Kejurprov, dan beberapa event kejuaraan tingkat nasional maupun internasional. Menurutnya, prestasi di olahraga Wushu ini cukup membantunya dalam meraih beasiswa kuliah di Hainan University.
“Sangat membantu, buktinya ada diminta untuk mengumpulkan piagam prestasi saat pendaftaraan beasiswa ini,” ujarnya.
Fayme akan berangkat ke China sekitar akhir Agustus 2025. Sembari menunggu keberangkatan, ia harus menjaga kesehatan tubuhnya. Selain itu, ia terus memperdalam penguasaan Bahasa Mandarin. Setelah lulus kuliah, ia berharap bisa menjadi guru Bahasa Mandarin di Tanah Air, membuat bangga orangtua dan keluarganya.