Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan Uang Menjadi Segalanya, Realitas Dewasa

pexels.com/Pavel Danilyuk

Dulu sewaktu kecil, kita sering mendengar kalimat bijak, “Uang bukan segalanya.” Tapi begitu memasuki dunia dewasa, rasanya kalimat itu mulai goyah. Bukan karena jadi matre atau terlalu kapitalis, tapi karena realitas hidup yang memang menampar keras.

Semakin ke sini, kita jadi sadar bahwa uang bukan hanya penting, tapi bisa jadi penentu hampir semua aspek dalam kehidupan. Tidak percaya? Berikut, 5 alasan kenapa uang seolah-olah jadi segalanya saat dewasa.

1. Semua butuh uang, bahkan sekadar untuk bertahan hidup

pexels.com/Nicola Barts

Benar, hidup itu tidak gratis. Mau makan? Bayar. Mau tinggal di rumah? Bayar. Mau ke mana-mana? Bayar juga. Bahkan sekadar untuk buang air kecil pun di beberapa tempat umum masih dikenakan biaya.

Kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi jadi pengingat bahwa uang adalah alat untuk bertahan hidup. Tidak heran kalau banyak orang dewasa rela kerja keras siang malam, demi bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.

2. Kesehatan itu penting, tapi biaya berobat lebih penting

pexels.com/Andrea Piacquadio

Sakit itu tidak enak, tapi lebih tidak enak lagi kalau sakit tapi tidak punya uang untuk berobat. Faktanya, biaya kesehatan makin mahal dari tahun ke tahun.

Mau berobat ke rumah sakit, beli obat, atau sekedar konsultasi pun perlu dana yang tidak sedikit. Di sinilah peran uang jadi sangat vital. Sebab sebesar apapun niat untuk sembuh, tetap saja butuh biaya untuk mewujudkannya.

3. Pendidikan itu penting, tapi biayanya membuat pusing

pexels.com/Keira Burton

Siapa bilang pendidikan itu murah? Dari SD hingga kuliah, semua butuh uang. Bahkan kalaupun ada beasiswa, tetap saja ada biaya lain seperti transportasi, buku, alat tulis, dan kebutuhan harian.

Di era sekarang, pendidikan dianggap sebagai investasi masa depan. Tapi sayangnya, tidak semua orang punya akses yang sama karena faktor finansial. Realita ini membuat kita sadar: uang bukan jaminan segalanya, tapi tanpanya, banyak pintu bisa tertutup.

4. Uang membuka lebih banyak pilihan hidup

pexels.com/Kaboompics.com

Uang mungkin tidak bisa membeli kebahagiaan secara langsung, tapi bisa memberi kita kebebasan memilih. Mau kerja sesuai passion? Bisa. Mau resign dari kerja toxic? Oke. Mau liburan untuk healing? Tinggal pesan tiket.

Sebaliknya, kalau finansial pas-pasan, semua keputusan harus dipikirkan ulang. Kadang, kita harus bertahan di tempat yang tidak sehat secara mental hanya karena kebutuhan ekonomi. Jadi, uang itu bukan segalanya, tapi tanpanya, pilihan hidup bisa terasa sempit banget.

5. Uang membuat hidup lebih tenang (walau tidak menjamin bahagia)

Ilustrasi merasa tenang dan bahagia. (pexels.com/Vanessa Garcia)

Uang memang tidak bisa membeli cinta sejati atau hubungan yang sehat. Tapi uang bisa mengurangi stres terutama stres karena tagihan.

Punya tabungan, dana darurat, dan penghasilan stabil membuat kita bisa tidur lebih nyenyak. Hidup jadi tidak terlalu waswas apabila tiba-tiba ada kebutuhan mendesak. Jadi, meskipun uang bukan sumber kebahagiaan, ia jelas berkontribusi besar pada rasa tenang.

Di usia dewasa, kita belajar bahwa mencintai uang bukan berarti serakah. Kita hanya jadi lebih sadar bahwa uang adalah alat. Alat untuk hidup lebih layak, lebih tenang, dan punya pilihan.

Jadi, jangan merasa bersalah kalau kamu bekerja keras demi uang. Bukan berarti kamu materialistis, kamu hanya sedang bertahan di dunia nyata, yang memang tidak semuanya bisa dibayar dengan senyuman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us