Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fakta Unik Lalat Biru Oriental, Punya Peran Penting untuk Forensik

Lalat biru oriental (commons.wikimedia.org/Muhammad Mahdi Karim)

Jika dibandingkan dengan serangga lain, lalat bukan termasuk serangga yang terkenal. Sebaliknya, lalat sering dihindari, dibasmi, dan diusir karena dianggap sebagai hama yang mengganggu. Tak cuma itu, lalat juga bisa menyebarkan penyakit karena kebiasaannya yang kotor. Uniknya, ternyata ada beberapa lalat yang cukup unik seperti Chrysomya megacephala atau Lalat Biru Oriental.

Berbeda dari lainnya, Lalat Biru Oriental merupakan spesies lalat yang cukup penting bagi kehidupan manusia. Saking pentingnya, bahkan ia bisa menjadi indikator bagi suatu hal. Selain itu, populasi lalat ini juga melimpah dan penyebarannya luas. Nah, mari kita bahas beberapa fakta unik dan menarik Lalat Biru Oriental agar wawasanmu makin luas!

1. Sering dijumpai di daerah tropis

Lalat biru oriental (commons.wikimedia.org/Rhitamvar ray)

Dilansir GBIF, penyebaran utama Lalat Biru Oriental adalah daerah tropis atau daerah yang bersuhu hangat. Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia, Asia Selatan, dan Asia Tenggara menjadi wilayah penyebaran utama lalat ini. Soal habitat, biasanya serangga kecil ini kerap dijumpai di hutan, area pertanian, dan pemukiman. Di sana, ia bisa mencari makanan, berkelana, bereproduksi, dan hidup dengan nyaman. Seperti lalat lain, tentunya Lalat Biru Oriental juga sering berinteraksi dengan manusia.

2. Punya peran penting bagi penelitian forensik

Lalat biru oriental (commons.wikimedia.org/Teguh Fitrayasha)

Secara umum, Lalat Biru Oriental memang terlihat menjijikkan, bau, dan terkesan jorok. Uniknya, ia memiliki peran penting dalam dunia forensik, lho. Spesifiknya, artikel di jurnal J Med. Entomol menjelaskan kalau Lalat Biru Oriental merupakan lalat yang muncul paling awal di mayat.

Berdasarkan kehadiran lalat ini, nantinya para ahli forensik mampu menentukan kapan mayat tersebut kehilangan nyawa. Tentunya, hal tersebut bisa membantu mengidentifikasi mayat, menentukan sebab kematian mayat, dan menentukan kapan mayat meninggal.

3. Mampu menyebabkan penyakit myiasis pada hewan ternak dan manusia

Lalat biru oriental (commons.wikimedia.org/Charles Lam)

Di balik kegunaannya di bidang forensik, ternyata Lalat Biru Oriental juga memiliki sisi negatif, sama seperti spesies lalat lain. Dilansir iNaturalist, lalat ini bisa menyebarkan penyakit myiasis pada hewan ternak dan manusia. Jika kamu belum tahu, myiasis merupakan sebuah infeksi kulit atau daging yang disebabkan oleh larva lalat yang masuk ke dalam tubuh.

Jika tidak ditangani dengan serius, myiasis bisa menyebabkan kematian. Untungnya, myiasis jarang menyebabkan kematian pada manusia. Sayangnya, myiasis mampu membunuh hewan ternak, menyebabkan kerugian fatal bagi peternak dan pembudidaya hewan. Tercatat, banyak peternak sapi dan ikan yang merugi akibat myiasis. Selain myiasis, lalat ini juga bisa menyebarkan diare.

4. Mampu memproduksi hingga 300 butir telur

Lalat biru oriental (commons.wikimedia.org/Muhammad Mahdi Karim)

Laman Animalia menjelaskan kalau Lalat Biru Oriental memiliki tiga tahap perkembangan, yaitu telur, larva, dan pupa. Pertama, setelah kawin lalat betina akan bertelur. Ia bisa menghasilkan 200 hingga 300 butir telur per sekali bertelur. Telurnya sendiri akan ditaruh di kotoran atau bangkai. Ketika menetas, larva atau belatung lalat ini akan memakan bangkai dan kotoran yang ada sekitarnya.

Nah, setelah beberapa saat, larva-larva tersebut akan membentuk pupa dan bermetamorfosis menjadi lalat dewasa. Usia larva lalat ini sekitar 5,4 hari dan proses pupanya berlangsung dalam jangka waktu 5,3 hari. Uniknya, keberlangsungan hidup, populasi, dan ukuran lalat dewasa sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Spesifiknya, lalat ini akan berkembang dengan optimal di area bersuhu hangat.

5. Bersaing dengan spesies lalat lain untuk bertahan hidup

Lalat biru oriental (commons.wikimedia.org/gbohne)

Lalat Biru Oriental tidak hidup sendiri di alam liar. Justru, ia hidup berdampingan dengan spesies lalat lain seperti Chrysomya rufifacies. Nah, laman Atlas of Living Australia menjelaskan kalau kedua spesies tersebut sering bersaing, khususnya saat bereproduksi dan masih menjadi larva.

Dalam hal ini, mereka sering menaruh larva di satu tempat atau satu bangkai yang sama. Saat larva dari spesies saingannya sudah membludak, maka akan terjadi predasi di antara keduanya. Spesifiknya, kegiatan memakan larva dari spesies lain tak terhindarkan. Nantinya, larva yang berhasil bertahan adalah larva dengan populasi terbanyak dan ukuran terbesar.

Setelah diulik secara mendalam, maka dapat disimpulkan kalau semua hewan memiliki sisi positif dan negatif. Terkadang, hewan menjijikkan seperti Lalat Biru Oriental ternyata memiliki peran yang penting bagi kehidupan manusia. Oleh sebab itu, kamu tak boleh memandang remeh hewan kecil atau hewan yang menjijikkan. Sebaliknya, kamu harus mencari tahu dan memahami semua jenis hewan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us