Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Jenis Yadnya dalam Hindu Bali Berdasarkan Kualitasnya

Ida Sulinggih saat menghaturkan sarana upacara. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)
Ida Sulinggih saat menghaturkan sarana upacara. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Umat Hindu di Bali punya beragam upacara atau biasa disebut dengan istilah yadnya. Hampir setiap bulan selalu saja ada yadnya yang dilakukan, dari tingkatan kecil hingga besar.

Banyak pertanyaan muncul, umatnya rajin melakukan yadnya bahkan dengan tingkatan besar, namun kenapa masih ada konflik atau masalah-masalah sosial hingga ekonomi di Bali? Untuk menjawab pertanyaan ini, sebaiknya kita mengenal jenis-jenis yadnya berdasarkan kualitasnya yang dikutip dari Nuku Caru dalam Upacara di Bali.

1. Mengenal Tri Guna

Ilustrasi orang sombong. (Pixabay.com/theharpreetbatish)
Ilustrasi orang sombong. (Pixabay.com/theharpreetbatish)

Sebelum membahas jenis yadnya sebaiknya kamu mengenal terlebih dulu tentang Tri Guna. Tri Guna merupakan tiga (tri) sifat dasar manusia (guna) yang wajib umat gunakan dan kendalikan. Ketiga sifat atau guna ini adalah Satwam, Rajas, dan Tamas.

Satwam adalah perbuatan yang berlandaskan kejujuran, ketenangan, kebenaran, kesucian, kasih sayang, dan sejenisnya. Sedangkan Rajas dan Tamas adalah kebalikan dari Satwam. Rajas merupakan perbuatan yang berdasarkan atas nafsu. Sedangkan Tamas adalah perbuatan yang berdasarkan atas rasa tamak, rakus, loba, bodoh, dan sejenisnya. Kenapa umat Hindu Bali perlu mengetahui makna dari Tri Guna? Karena jenis yadnya berdasarkan kualitasnya ini dipengaruhi oleh Tri Guna.

2. Tamasika Yadnya

Ilustrasi umat Hindu saat upacara di Pura. (unsplash.com/Ruben Hutabarat)
Ilustrasi umat Hindu saat upacara di Pura. (unsplash.com/Ruben Hutabarat)

Tamasika Yadnya merupakan yadnya yang dilandaskan oleh sifat Tamas. Yadnya ini dilaksanakan tanpa mengindahkan dasar atau petunjuk sastra, serta tanpa tuntunan Dharma dan Sraddha. Bisa dikatakan, yadnya jenis ini dilaksanakan asal-asalan dan hanya ikut-ikutan.

Orang yang melaksanakannya bisa dipastikan tidak punya rasa tulus saat melaksanakan yadnya ini. Harmoni atau keseimbangan tidak akan terlihat saat ber-yadnya. Dalam pelaksanaannya, yadnya ini dijalankan berdasarkan paksaan. Jadi, bukan kesejahteraan atau kerahayuan yang mereka dapatkan, melainkan keluhan terhadap pelaksanaan yadnya tersebut.

3. Rajasika Yadnya

Umat Hindu sedang bersembahyang di pura. (unsplash.com/Hakan Nural)
Umat Hindu sedang bersembahyang di pura. (unsplash.com/Hakan Nural)

Rajasika Yadnya merupakan yadnya yang dilandaskan oleh sifat Rajas. Yadnya ini hanya sekadar untuk pamer saja. Orangnya berusaha membuat yadnya semewah dan sebesar mungkin. Dengan harapan nantinya mendapatkan pujian, membuat orang yang melihat pelaksanaan yadnya ini kagum dan takjub.

Rajasika Yadnya membuat unsur pelaksanaan tanpa pamrih menjadi hilang. Tentunya, ber-yadnya seperti ini jauh dari kebaikan. Umat yang melaksanakannya tidak mendapatkan berkah dan kerahayuan.

4. Satwika Yadnya

Pelaksanaan piodalan di sanggah atau pura keluarga. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)
Pelaksanaan piodalan di sanggah atau pura keluarga. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Satwika Yadnya dilandaskan oleh sifat Satwam. Ini adalah jenis yadnya yang seharusnya dilaksanakan oleh umat Hindu agar tercapainya kehidupan harmonis dan mendapatkan kerahayuan. Umat yang melaksanakan yadnya ini penuh dengan ketulusan sesuai ajaran dan tuntunan Dharma, serta Sraddha.

Tidak ada rasa pamer karena semuanya berjalan sesuai kemampuan dan tulus ikhlas. Tak hanya itu, Satwika Yadnya dalam pelaksanaannya murni sebagai pengorbanan suci, baik untuk pengorbanan materi atau waktu. Ini mendatangkan keseimbangan, keharmonisan, kebahagiaan, berkah, serta kemaknuran bagi umat yang melaksanakannya.

Saat ini, dalam melaksanakan yadnya, masih banyak umat Hindu Bali yang lebih menjalankan ego individu maupun kelompoknya. Mereka tak jarang memperlihatkan Tamasika Yadnya dan Rajasika Yadnya. Sehingga, hasil yang didapat dari pelaksanaan yadnya ini akan jauh dari harapan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest Life Bali

See More

3 Jenis Yadnya dalam Hindu Bali Berdasarkan Kualitasnya

16 Okt 2025, 14:06 WIBLife