Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hari Baik Menurut Hindu Bali 2 April 2025

ilustrasi peralatan berkebun (unsplash.com/leighskomal)
Intinya sih...
  • Hari ini kurang baik untuk bercocok tanam dan membuat terowongan
  • Kala sor dianggap tidak baik untuk pekerjaan yang berkaitan dengan tanah
  • Pepedan adalah hari baik untuk membuka lahan pertanian baru, tetapi tidak baik untuk membuat peralatan dari besi

Selamat pagi semuanya, semoga kabar kalian baik dan sehat selalu ya. Ramalan hari baik menurut Hindu Bali pada Rabu, 2 April 2025 adalah kala sor. Hari ini dipercaya kurang baik untuk pekerjaan  yang berkaitan dengan tanah.

Pekerjaan itu seperti membajak sawah, bercocok tanam, dan membuat terowongan. Bagaimana ramalan hari baik lainnya? Ini selengkapnya.

1. Tidak baik untuk dewasa ayu

Foto hanya ilustrasi - Pura Sakenan yang tidak jauh dari Pelabuhan Benoa. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Kala tumpar artinya tidak baik untuk dewasa ayu karena mengandung unsur kecewa. Dewasa ayu adalah hari yang baik untuk melaksanakan suatu kegiatan atau aktivitas. Secara umum, kegiatan ini merujuk pada pelaksanaan upacara keagamaan umat Hindu Bali.

Upacara keagamaan ini telah dikelompokkan dalam Panca Yadnya, diantaranya Dewa Yadnya, Rsi Yadnya, Manusa Yadnya, Pitra Yadnya, dan Bhuta Yadnya. Selain untuk upacara Panca Yadnya, dewasa ayu juga digunakan untuk mempertimbangkan pelaksanaan kegiatan sehari-hari. 

2. Baik membuka lahan pertanian baru

Ilustrasi sawah (IDN Times/Yuko Utami)

Ramalan hari baik menurut Hindu Bali lainnya ada yang disebut dengan pepedan. Hari ini dipercaya sebagai hari baik untuk membuka lahan pertanian baru. Namun, tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. 

3. Tidak baik untuk melangsungkan upacara perkawinan

Ilustrasi pernikahan (Pexels.com/Edward Eyer)

Rangda tiga artinya tidak baik melakukan upacara pawiwahan atau perkawinan menurut umat Hindu Bali. Jika terpaksa memilih hari ini, maka sebelumnya harus disiapkan sesajen yang sesuai sebagai penetralisir. Pararasan: Aras Tuding, Pancasuda: Satria Wibawa, Ekajalaresi: Luwih Bagia, Pratiti: Awidya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ni Komang Yuko Utami
Ita Lismawati F Malau
Ni Komang Yuko Utami
EditorNi Komang Yuko Utami
Follow Us