8 Jenis Adverbia Berdasarkan Perilaku Semantisnya

Adverbia merupakan kelas kata yang ada pada Bahasa Indonesia. Kelas kata ini biasanya digunakan untuk menerangkan sebuah kata, frasa, atau klausa. Menurut Kridalaksana (1982: 2), adverbia adalah kelas kata yang berfungsi untuk menerangkan atau mewatasi verba, adjektiva, atau adverbia lain.
Sebagai kelas kata yang berperan dalam tataran sintaksis dan semantis, adverbia memiliki banyak jenis. Ada jenis adverbia berdasarkan perilaku sintaksisnya, dan ada adverbia berdasarkan perilaku semantisnya. Pada artikel kali ini, kita akan membahas adverbia berdasarkan perilaku semantisnya saja.
Berdasarkan perilaku semantisnya, setidaknya ada delapan jenis adverbia, yaitu adverbia kualitatif, kuantitatif, limitatif, frekuentatif, kontrastif, kewaktuan, kecaraan, dan keniscayaan (Alwi, dkk., 2017: 239). Perilaku semantis di sini mengacu pada perilaku adverbia yang menyatakan sebuah makna. Mari kita bahas jenis tersebut satu per satu!
Adverbia Kualitatif

Kata kunci pada adverbia jenis ini adalah kualitas. Artinya, adverbia ini bertujuan menyatakan makna yang berkaitan dengan tingkat, derajat, atau mutu pada kata atau frasa yang diterangkan. Contoh adverbia kualitatif adalah paling, sangat, lebih, agak, dan kurang.
Contoh dalam kalimat.
- Dia adalah murid paling pintar di kelasnya.
- Film ini sangat mengharukan sehingga banyak yang menangis.
- Restoran itu lebih enak dibandingkan dengan yang lainnya.
- Suhu di luar agak dingin pagi ini, jadi sebaiknya pakai jaket.
- Presentasi tadi kurang jelas sehingga banyak yang bingung.
Adverbia Kuantitatif

Kata kunci pada adverbia jenis ini adalah kuantitas. Artinya, adverbia ini bertujuan menyatakan makna yang berkaitan dengan jumlah pada kata atau frasa yang diterangkan. Contoh adverbia kuantitatif adalah banyak, sedikit, kira-kira, dan cukup.
Contoh dalam kalimat.
- Dia memiliki banyak teman di sekolah.
- Saya hanya memiliki sedikit waktu untuk menyelesaikan tugas ini.
- Jarak dari rumah ke kantor adalah kira-kira 5 kilometer.
- Uang yang saya bawa hari ini cukup untuk membeli semua kebutuhan.
Adverbia Limitatif

Kata kunci pada adverbia jenis ini adalah limit. Artinya, adverbia ini bertujuan menyatakan makna yang berkaitan dengan pembatasan pada kata atau frasa yang diterangkan. Contoh adverbia limitatif adalah hanya, saja, dan sekadar.
Contoh dalam kalimat.
- Aku hanya punya waktu lima menit untuk berbicara.
- Aku ingin makan nasi goreng saja untuk malam ini.
- Pertemuan ini sekadar untuk membahas agenda minggu depan.
Adverbia Frekuentatif

Kata kunci pada adverbia jenis ini adalah frekuensi. Artinya, adverbia ini bertujuan menyatakan makna yang berkaitan dengan kekerapan terjadinya sesuatu pada kata atau frasa yang diterangkan. Contoh adverbia frekuentatif adalah selalu, sering, jarang, dan kadang-kadang.
Contoh dalam kalimat.
- Dia selalu menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu.
- Saya sering membaca buku sebelum tidur.
- Mereka jarang bertemu sejak pindah ke kota lain.
- Aku kadang-kadang merasa sangat lelah setelah bekerja seharian.
Adverbia Kontrastif

Kata kunci pada adverbia jenis ini adalah kontras. Artinya, adverbia ini bertujuan menyatakan makna yang bertentangan pada kata atau frasa sebelumnya. Contoh adverbia kontrastif adalah bahkan, malahan, dan justru.
Contoh dalam kalimat.
- Dia sangat pandai matematika, bahkan gurunya pun terkesan.
- Dia tidak marah, malahan dia tampak senang mendengar kabar tersebut.
- Ketika semua orang panik, justru dia tetap tenang dan membantu orang lain.
Adverbia Kewaktuan

Kata kunci pada adverbia jenis ini adalah waktu. Artinya, adverbia ini bertujuan menyatakan makna yang berkaitan dengan waktu terjadinya peristiwa pada kata atau frasa yang diterangkan. Contoh adverbia kewaktuan adalah baru, segera, langsung, dan lekas.
Contoh dalam kalimat.
- Kami baru pindah ke rumah ini seminggu yang lalu.
- Dokumen ini harus diselesaikan segera.
- Begitu sampai, mereka langsung memulai rapat.
- Kita harus lekas pergi sebelum hujan turun.
Adverbia Kecaraan

Kata kunci pada adverbia jenis ini adalah cara. Artinya, adverbia ini bertujuan menyatakan makna yang berkaitan dengan cara terjadinya peristiwa pada kata atau frasa yang diterangkan. Contoh adverbia kecaraan adalah diam-diam, pelan-pelan, dan secepatnya.
Contoh dalam kalimat.
- Anak-anak itu diam-diam merencanakan kejutan ulang tahun untuk gurunya.
- Tolong bacakan buku ini pelan-pelan supaya aku bisa memahami dengan baik.
- Dokumen ini harus diserahkan secepatnya kepada manajer.
Adverbia Keniscayaan

Kata kunci pada adverbia jenis ini adalah kepastian. Artinya, adverbia ini bertujuan menyatakan makna yang berkaitan dengan kepastian terjadinya peristiwa pada kata atau frasa yang diterangkan. Contoh adverbia keniscayaan adalah niscaya, pasti, dan tentu.
Contoh dalam kalimat.
- Jika kamu terus berusaha dengan tekun, niscaya kamu akan mencapai impianmu.
- Mereka pasti akan senang mendengar kabar baik ini.
- Perubahan ini tentu memerlukan waktu untuk diadaptasi.
Itulah jenis-jenis adverbia berdasarkan perilaku semantisnya. Kita dapat menggunakan adverbia-adverbia tersebut dalam percakapan sehari-hari atau tulisan ilmiah. Yang pasti, jangan sampai tertukar jenisnya, ya! Semoga bermanfaat!
Referensi:
Alwi, dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Kridalaksana, H. (1982). Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia.