Cara Menghitung Kalender KB Biar Tidak Hamil

Bagi pasangan yang sudah menikah, wajib banget menyimak nih!

Tabanan, IDN Times - Pemerintah kini kembali menggalakkan kampanye dua anak cukup dan juga disarankan untuk mengatur jarak kelahiran. Satu cara untuk mengatur jarak kelahiran adalah menggunakan alat kontrasepsi.

Namun, ada kasus pada perempuan yang ternyata tidak cocok atau enggan menggunakan alat kontrasepsi. Untuk itu, kalender Keluarga Berencana (KB) bisa menjadi pilihan untuk mengatur jarak kelahiran, maupun bagi yang tidak ingin memiliki anak lagi.

Baca Juga: Tanda-tanda Nyeri Haid yang Diwaspadai, Segera Periksa!

1. Pilihan alat kontrasepsi

Cara Menghitung Kalender KB Biar Tidak Hamilbandungkab.go.id

Ada beberapa piihan kontrasepsi untuk perempuan, yaitu metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) nonpermanen (Reversibel) yang terdiri dari intrauterine device (IUD) atau biasa disebut KB spiral dan implan.

MKJP permanen (Ireversibel) yaitu medis operasi wanita (MOW), serta alat kontrasepsi jangka pendek seperti metode suntik dan pil.

Namun bagaimana jika perempuan tidak cocok atau enggan memakai alat kontrasepsi? Maka kalender KB bisa menjadi pilihannya.

Baca Juga: Bahayakah Minum Pil Penunda Haid? Ini Kata Spesialis Obgyn

2. Sel telur memiliki waktu 48 sampai 72 jam untuk dibuahi

Cara Menghitung Kalender KB Biar Tidak Hamililustrasi ibu hamil (IDN Times/Arief Rahmat)

Kehamilan terjadi ketika sel telur bertemu dengan sel sperma. Sel telur memiliki waktu untuk siap dibuahi yaitu antara 48 sampai 72 jam.

"Jika pada masa itu sel telur tidak dibuahi, maka akan luruh dan di sinilah terjadi proses haid pada perempuan," ujar Dokter Spesialis Kandungan Rumah Sakit Umum (RSU) Kasih Ibu Tabanan, dr Ketut Suhendro MKes AIFO SpOG, Minggu (6/3/2022).

Perempuan pertama kali mengalami haid rata-rata di usia 11 tahun. Pada enam bulan pertama, haid datang tidak teratur dan umumnya tidak terjadi nyeri. Setelah enam bulan, barulah haid datang teratur dan nyeri haid mulai muncul.

3. Cara menghitung kalender KB

Cara Menghitung Kalender KB Biar Tidak HamilBayi-bayi menggemaskan lahir di tanggal cantik 20-02-2020 di RSIA Cahaya Bunda Kota Cirebon. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Sel telur yang matang dan siap dibuahi menjadi dasar penghitungan kalender KB. Sebelum menggunakan metode ini, perempuan harus tahu berapa hari siklus haidnya. Siklus haid yang normal terjadi antara 26 sampai 35 hari. Tetapi ada juga yang lebih dari 35 hari, kata Suhendro.

Sebagai catatan, kalender KB hanya bisa diterapkan oleh perempuan yang jadwal siklus haidnya teratur. Dalam artian periode harinya sama setiap bulan. Kalender KB artinya menghitung periode masa subur pada perempuan, di mana sel telur siap dibuahi. Pada periode inilah pasangan usia subur tidak boleh melakukan aktivitas seksual untuk menghindari kehamilan.

Lalu bagaimana caranya menghitung kalender KB? Masa subur pada perempuan adalah 14 hari sebelum hari pertama haid. Karena sel telur siap dibuahi memiliki waktu 48 sampai 72 jam, maka aktivitas seksual juga tidak boleh dilaksanakan pada H-1 masa subur dan H+1 masa subur.

Berikut contoh penghitungannya untuk siklus haid 30 hari:

Seorang perempuan haid tanggal 1 Februari 2022. Maka haid berikutnya akan jatuh pada tanggal 2 Maret 2022. Dari 2 Maret ini dihitung mundur 14 hari, sehingga masa suburnya adalah 16 Februari 2022. Jadi aktivitas seksual tidak disarankan dilakukan pada tanggal 15, 16, dan 17 Februari 2022.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya