Pakaian Dalam Dipakai Berulang, Awas Terkena Jamur Kulit!

Ganti pakaian dalam setiap hari ya guys

Tabanan, IDNTimes- Indonesia merupakan negara tropis dengan tingkat kelembaban tinggi. Kondisi ini ideal bagi jamur kulit untuk berkembang dan menginfeksi kulit. Namun tanpa disadari, beberapa kebiasaan masyarakat Indonesia justru mendukung pertumbuhan jamur kulit salah satunya dengan tidak mengganti pakaian dalam hingga berhari-hari.

Padahal pakaian dalam yang tidak menyerap keringat dan dipakai berulang berpotensi besar membuat pemakainya terinfeksi jamur kulit. Bahaya lho kalau sudah terinfeksi jamur kulit!

Berikut pemaparan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan,  dr. I Nyoman Fidry Octora Young Amukty mengenai jamur kulit mulai dari gejala, pencegahan dan pengobatannya.

Baca Juga: Membaca Psikologis Orang yang Malas Bersih-bersih

Baca Juga: Vaksinasi HPV Untuk Anak Perempuan, Amankah?

1. Gejala jamur kulit dan penyebabnya

Pakaian Dalam Dipakai Berulang, Awas Terkena Jamur Kulit!ilustrasi infeksi jamur pada kulit (freepik.com/freepik)

Menurut Fidry, jamur yang menginfeksi di kulit di bagi menjadi beberapa bagian sesuai letak infeksi yaitu:

  • Tinea Kapitis yang artinya infeksi kulit pada kepala,
  • Tinea Cruris infeksi kulit pada selangkangan,
  • Tinea Manus infeksi kulit pada tangan,
  • Tinea Pedis infeksi kulit pada kaki,
  • Tinea Unguium infeksi kulit pada pada kuku, 
  • Tinea Corporis infeksi kulit pada seluruh tubuh selain disebutkan diatas.

Gejala seseorang yang terinfeksi jamur biasanya mengeluh gatal dan gatal dirasakan semakin parah apabila seseorang keluar keringat. Lesi yang timbul pada seseorang dengan infeksi kulit berupa lesi dengan tepi yang meninggi dan disekitar lesi bisa berwarna kemerahan. "Meskipun lesi kulit ini mirip seperti lesi pada penyakit kusta tetapi seseorang dengan infeksi jamur  mengeluh sangat gatal di daerah lesi dan lesi semakin lama dapat meluas," ujar Fidry, Kamis (8/6/2023)

2. Gantilah pakaian dalam setiap hari

Pakaian Dalam Dipakai Berulang, Awas Terkena Jamur Kulit!ilustrasi pakaian dalam (Pexels.com/Pixabay)

Salah satu kebiasan masyarakat di Indonesia yang tanpa disadari membuat terinfeksi jamur kulit adalah memakai pakaian dalam  seperti BH pada wanita atau singlet selama berhari-hari tanpa diganti. Padahal salah satu pencegahan agar tidak terinfeksi jamur kulit adalah mengganti pakaian setiap hari tidak terkecuali  pakaian dalam. "Apalagi jika pakaiannya bukanlah dari bahan yang menyerap keringat. Ini bisa berpotensi terinfeksi jamur kulit," ujar Fidry.

Adapun langkah-langkah untuk mencegah infeksi jamur kulit adalah:

  • Rajin mandi apalagi jika sering berkeringat
  • Jangan kebiasaan bertukar handuk  dan pakaian apalagi orang tersebut terinfeksi jamur kulit
  • Ganti pakaian dalam dan kaos kaki setiap hari
  • Hindari pakaian dalam yang ketat  atau bahan yang tidak menyerap keringat karena menimbulkan kelembaban tinggi  dan jamur kulit akan tumbuh subur
  • Hindari menggunakan pakaian berulang kali tanpa dicuci dulu
  • Jika ada penyakit seperti kencing manis selalu dikontrol dan memastikan gula darah tidak tinggi.

3. Jamur kulit yang tidak diobati bisa menyebabkan iritasi dan luka

Pakaian Dalam Dipakai Berulang, Awas Terkena Jamur Kulit!ilustrasi infeksi jamur kulit (drprem.com)

Kasus jamur kulit menurut Fidry menduduki kasus ke-2 terbanyak yang ditangani di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Tabanan. Dalam sebulan, rata-rata ada 30 kasus yang datang untuk berobat. Menurutnya, pengobatan jamur kulit harus tuntas. Jika tidak, jamur kulit bisa saja meluas ke bagian tubuh lain dan bisa juga menyebabkan iritasi dan luka. "Rasa gatal menyebabkan penderita menggaruk sehingga timbul luka dan iritasi dan berpotensi dimasuki bakteri," ujarnya.

Pengobatan jamur kulit sendiri bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan tablet anti jamur ataupun salep anti jamur dimana perhitungan pemberian obat berdasarkan besar kecilnya dari infeksi jamur. "Kalau infeksi jamur tidak luas bisa hanya dengan salep saja. Tetapi jika meluas dilakukan kombinasi  salep dan tablet," jelas Fidry.

Menurutnya banyak kasus infeksi jamur yang tidak sembuh atau kumat kembali biasanya karena pengobatan yang terputus atau tidak sampai tuntas, salah pengobatan, dan higienitas yang kurang bersih. Maka dari itu, hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pengobatan jamur adalah kesabaran dalam pengobatan dan disipilin mengelola higienitas tubuh. 

Topik:

  • Silfa Humairah Utami

Berita Terkini Lainnya