Target Retribusi Pasar di Tabanan Terancam Tak Tercapai

Menurutmu kenapa, guys?

Tabanan, IDN Times - Tahun 2023, sebentar lagi akan berakhir. Meski tersisa satu bulan, target pendapatan retribusi pasar di Kabupaten Tabanan terancam tidak tercapai. Sebab target pendapatan retribusi pasar pada 2023 ini sebesar Rp6,2 miliar. Namun hingga Oktober 2023 baru tercapai Rp3,4 miliar.

Belum tercapainya target ini karena berbagai faktor. Satu di antaranya target yang diberikan terlalu tinggi, hingga sepinya masyarakat yang berbelanja ke pasar. Hal ini berdampak pada pedagang karena memilih tidak berjualan.

1. Retribusi pasar diperkirakan hanya mencapai Rp4 miliar pada tahun 2023

Target Retribusi Pasar di Tabanan Terancam Tak TercapaiPasar Tabanan (IDNTimes/Wira Sanjiwani)

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Tabanan, Ni Made Murjani, mengatakan pihak Disperindag Tabanan awalnya mengelola 15 pasar. Namun pada 2023, hanya mengelola 14 pasar. Sebab tahun ini kehilangan satu sumber pendapatan, yakni Pasar Sayur Baturiti. Sehingga Disperindang Tabanan memungut retribusi di 14 pasar.

Meski masih ada satu bulan untuk mengejar target, namun diakuinya maksimal yang tercapai dalam pungutan retribusi pasar ini di kisaran angka Rp4 miliar.

"Tahun 2022 tercapai Rp4,3 miliar, tetapi ditambah Pasar Sayur Baturiti. Tahun 2023 ini kira-kira tercapai sekitar Rp4 miliaran meski minus Pasar Sayur Baturiti," ujar Murjani, Selasa (5/12/2023).

2. Pedagang ada yang enggan berjualan di pasar

Target Retribusi Pasar di Tabanan Terancam Tak TercapaiPasar Dauh Pala Tabanan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Menurut Murjani, sulitnya target retribusi pasar ini tercapai disebabkan oleh banyak faktor. Seperti target yang terlalu tinggi, hingga minat konsumen berbelanja ke pasar mulai menurun. Sehingga membuat beberapa pedagang agak enggan berjualan di pasar.

"Apalagi sekarang usaha kecil di Tabanan sudah bertumbuh, di mana banyak warung menyediakan kebutuhan pasar, sehingga konsumen lebih memilih ke sana untuk berbelanja. Selain itu juga ditambah adanya pasar online" katanya.

Pada tahun 2023 ini, pungutan retribusi tertinggi dipegang oleh Pasar Kediri dan Pasar Tabanan. Sementara terendah adalah Pasar Candikuning, Kecamatan Baturiti; dan Pasar Dauh Pala, Kecamatan Tabanan.

3. Penjualan tak sebanyak sebelum pandemik COVID-19

Target Retribusi Pasar di Tabanan Terancam Tak TercapaiPenjual pindang di Pasar Dauh Pala Tabanan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Seorang pedagang pindang dan tahu tempe di Pasar Dauh Pala, Made Rasmawati, mengaku pendapatannya masih jauh dibandingkan sebelum pandemik COVID-19. Dulu sebelum pandemik, tujuh baki pindang selalu habis. Tapi sekarang, empat baki saja terkadang masih ada sisanya.

Ia mengakui, konsumen yang berbelanja ke pasar tidak sebanyak sebelum pandemik. Mengenai apa penyebabnya, ia tidak terlalu tahu pasti.

"Kalau dibilang konsumen lebih banyak beli di warung atau ada pasar online, saya tidak mengerti. Soalnya saya sudah 16 tahun jualan di pasar, dan tidak punya kemampuan lain lagi," katanya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya