Petani Bersyukur Alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2023 Naik

Tapi subsidi pupuk organik dan organik cair dihapus

Tabanan, IDN Times - Alokasi pupuk bersubsidi jenis urea dan NPK (pupuk yang mengandung unsur hara nitrogren, fosfor, kalium) dari Pemerintah Pusat untuk Kabupaten Tabanan pada 2023 naik dibanding tahun ini. Namun untuk pupuk organik dan organik cair tidak lagi disubsidi tahun depan.

Kenaikan alokasi pupuk ini disambut baik oleh petani di Kabupaten Tabanan. Sebab kebutuhan pupuk pasti terpenuhi di tahun 2023.

Baca Juga: Tabanan Bagi-bagi Bibit Cabai Untuk Mencegah Inflasi

Baca Juga: Cuaca Tak Bersahabat, Petani Kopi di Tabanan Gagal Panen

1. Alokasi pupuk tahun memakai e-alokasi pupuk subsidi

Petani Bersyukur Alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2023 NaikSawah di Kabupaten Tabanan. (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tabanan, drh Ni Nyoman Ria Wati, memaparkan alokasi pupuk untuk tahun 2023 mengalami perubahan. Jika sebelumnya menggunakan data elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), kini memakai e-alokasi pupuk subsidi.

Artinya, alokasi pupuk bersubsidi tidak lagi berdasarkan usulan daerah, melainkan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian sudah mengalokasikan ke masing-masing provinsi untuk selanjutnya disalurkan ke tiap kabupaten atau kota.

“Dinas Pertanian di kabupaten yang akan mengkondisikan alokasi pupuk bersubsidi ini ke masing-masing kecamatan sesuai luas tanam,” ujarnya, Senin (27/12/2022).

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, alokasi pupuk subsidi itu telah ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Tabanan Nomor 180/1218/03/HK/2022. Isinya mengatur tentang penetapan alokasi pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian tahun anggaran 2023.

Alokasi ini jika dibandingkan dengan alokasi pupuk bersubsidi pada 2022, penjatahannya mengalami peningkatan. Pada tahun 2022, total alokasi pupuk urea setelah mendapat realokasi mencapai 7.400 ton. Pada 2023 bertambah 2.253 ton atau menjadi 9.653 ton.

Begitu juga pupuk bersubsidi jenis NPK dari 7.980 ton pada 2022, naik menjadi 414 ton atau 8.394 ton pada tahun 2023. Selain itu di sektor perkebunan akan dialokasikan pupuk bersubsidi jenis NPK formula khusus sebanyak 353.998 kilogram atau 353 ton pada tahun 2023.

2. Penggunaan pupuk bersubsidi dialokasikan untuk tanaman padi, jagung, kakao, dan kopi

Petani Bersyukur Alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2023 Naikilustrasi berkebun (pexels.com/Karolina Grabowska)

Ria Wati menjelaskan, alokasi pupuk subsidi tidak hanya untuk sektor pertanian padi pada tahun depan. Tetapi juga sektor perkebunan dalam bentuk pupuk bersubsidi jenis NPK formula khusus sebanyak 353.998 kilogram atau 353 ton. NPK formula khusus merupakan hal baru pada tahun depan, sedangkan pupuk bersubsidi jenis organik dan organik cair jatahnya dihapus.

“Tahun depan pupuk subsidi organik dan organik cair belum muncul dari Kementerian Pertanian. Kami tidak tahu, apakah beda sistemnya nanti setelah berubah menjadi e-alokasi,” katanya.

Penggunaan pupuk bersubsidi ini nantinya dialokasikan untuk tanaman padi, jagung, kakao dan kopi. Mengacu pada jumlah alokasi pupuk bersubsidi jenis urea, NPK, dan NPK formula khusus untuk Kabupaten Tabanan, pihaknya memprediksi jumlah yang telah dialokasikan melalui e-alokasi mampu mencukupi kebutuhan petani akan pupuk untuk dua kali musim tanam tahun 2023. Sebab, petani tidak lagi memakai pupuk dalam jumlah banyak atau fokus menggunakan urea saja, tetapi sudah mulai sadar dengan menerapkan pola pemupukan berimbang.

3. Penghapusan pupuk organik dan organik cair tidak terlalu dipermasalahkan petani

Petani Bersyukur Alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2023 NaikSawah di Tabanan. (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Adanya peningkatan alokasi pupuk subsidi tahun 2023 ini disambut baik oleh petani di Kabupaten Tabanan. Pekaseh Subak Asah, Desa Karya Sari, Kecamatan Pupuan, I Ketut Sudiastra, bersyukur atas kenaikan alokasi pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian.

"Adanya kenaikan alokasi pupuk subsidi tentu lebih mengamankan kebutuhan pupuk petani selama musim tanam. Terlebih sebelum ada kenaikan pun, kebutuhan pupuk di subak kami selalu terpenuhi," jelasnya, Senin (27/12/2022).

Ia menambahkan, Subak Asah memiliki lahan seluas 75 hektare. Mengenai kemungkinan dihapusnya subsidi pupuk organik dan organik cair, menurut Sudiastra, tidak terlalu berpengaruh terhadap para petani di subaknya.

"Subak basah atau sawah tidak banyak memakai pupuk organik," katanya.

Sementara Pekaseh Subak Pengembungan, I Made Muliana, mengatakan hal yang sama. Menurutnya, kebutuhan pupuk di Subak Pengembungan yang luasnya 45 hektare ini tercukupi, bahkan sebelum alokasi pupuk naik.

''Kebutuhan pupuk per are itu antara campuran urea dan NPK rata-rata mencapai 3-4 kilogram," jelasnya.

Mengenai penghapusan alokasi pupuk bersubsidi jenis organik dan organik cair, diakuinya tidak terlalu berpengaruh meski Subak Pengembungan sejak tahun 2022 menerapkan budidaya tanaman sehat (BTS).

"Untuk kebutuhan pupuk organik rencananya petani kami disarankan untuk bisa mandiri memproduksi pupuk organik," sarannya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya