Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Desa Bali Aga yang Menarik untuk Wisata Budaya

Desa Tenganan Pegringsingan (dok.pribadi/Natalia Indah)
Desa Tenganan Pegringsingan (dok.pribadi/Natalia Indah)

Desa Bali Aga merupakan desa yang sampai saat ini masih mempertahankan pola hidup aturan tradisional adat istiadat warisan nenek moyang. Itu terlihat dari bentuk dan besar bangunan maupun pekarangan, pengaturan letak bangunan, hingga letak pura yang mengikuti adat istiadat turun temurun.

Desa Bali Aga berbeda dari desa-desa lainnya di Bali. Mereka juga punya tradisi yang tidak ada di daerah lainnya. Sehingga bisa punya daya tarik tersendiri untuk wisata budaya.

Buat kamu yang tertarik untuk berkunjung, ini dia lima desa Bali Aga yang menarik untuk wisata budaya. Bisa jadi pilihan untuk mendapatkan pengalaman autentik yang berbeda dari destinasi lainnya, nih!

1. Desa Tenganan Pegringsingan

Perang Pandan di Desa Tenganan Pegringsingan (dok.pribadi/Natalia Indah)
Perang Pandan di Desa Tenganan Pegringsingan (dok.pribadi/Natalia Indah)

Desa Bali Aga yang pertama adalah Desa Tenganan Pegringsingan. Desa ini berlokasi ujung timur Pulau Bali, tepatnya di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Ini termasuk desa Bali Aga yang paling terkenal dan menjadi destinasi favorit wisatawan.

Kamu bisa melihat rumah adat Bali Aga yang struktur arsitekturnya khas, dan berjalan-jalan di setapak berbatu yang menambah kesan tradisional desa ini. Selain itu, kamu bisa melihat Kain Tenun Gringsing yang dibuat dengan teknik dobel ikat, Tradisi Perang Pandan yang dilakukan untuk menghormati leluhur, hingga melihat Ayunan Jantra.

2. Desa Penglipuran

suasana Desa Penglipuran (dok.pribadi/Natalia Indah)
suasana Desa Penglipuran (dok.pribadi/Natalia Indah)

Desa Penglipuran berada di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Sudah ada sejak zaman Kerajaan Bangli sekitar 700 tahun yang lalu. Menariknya, desa ini dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia. Kebersihan desa ini tertuang dalam aturan desa atau awig-awig yang sangat dipatuhi oleh penduduknya hingga sekarang.

Desa ini memiliki atmosfer yang sangat tenang, dengan pemandangan hijau, serta jalanan yang rapi. Selain itu, rumah adat penduduk desa ini mempunyai arsitektur khas Bali Aga yang menghadap ke utara. Kehidupan komunitas desa ini pun sangat erat, di mana setiap warganya saling bergotong royong dalam menjaga kebersihan serta kelestarian desa.

3. Desa Trunyan

pemakaman di Desa Trunyan (dok.pribadi/Natalia Indah)
pemakaman di Desa Trunyan (dok.pribadi/Natalia Indah)

Desa Bali Aga berikutnya adalah Desa Trunyan yang terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Ciri khas desa ini berupa rumah warga yang tidak menggunakan pola Sanga Mandala atau pola natah di tengah pekarangan yang dikelilingi oleh beberapa bale.

Desa ini punya pemakaman yang berbeda dari desa pada umumnya di Bali. Jenazah di desa ini hanya diletakkan di bawah Pohon Taru Menyan, dipagari anyaman bambu, dan ditutup dengan kain putih. Meskipun diletakkan di alam terbuka, kamu tidak akan mencium bau jenazah.

4. Desa Sidetapa

kerajinan bambu di Desa Sidetapa (www.sidetapa-buleleng.desa.id)
kerajinan bambu di Desa Sidetapa (www.sidetapa-buleleng.desa.id)

Desa Sidetapa terletak di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Masyarakat desa ini terbagi menjadi tiga kelompok berdasarkan kasta, yaitu Pasek, Patih, dan Batur. Mereka ada Tradisi Ngaturang Buah setiap memasuki musim panen buah. Tradisi ini diawali dengan sembahyang bersama di pura desa, dan mempersembahkan hasil panen buah-buahan sebagai wujud terima kasih kepada Sang Pencipta.

Setiap kepala keluarga juga bisa membuat kerajinan bambu. Rumah adatnya bernama Bale Gajah Tumpang Salu, yang menjadi ciri khas arsitektur Bali Aga di Desa Sidetapa.

5. Desa Cempaga

salah satu tarian sakral di Desa Cempaga (www.cempaga-buleleng.desa.id)
salah satu tarian sakral di Desa Cempaga (www.cempaga-buleleng.desa.id)

Desa Cempaga berlokasi di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, dan terkenal dengan banyaknya jumlah tarian sakral. Mulai dari Tari Baris, Tari Jangkang, Tari Rejang, Baris Dadap, Rejang Tuding Pelayon, Rejang Lilit, dan masih banyak lagi. Tari-tarian ini ditampilkan setiap enam bulan sekali pada saat upacara besar Sabo Muayon, sebagai bentuk peringatan kemenangan Darma melawan Adharma.

Desa ini juga punya Tradisi Nyepi Adat yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali setelah Ngaben desa. Tradisi ini bentuk penyucian terhadap palemahan desa setelah Ngaben berlangsung.

Berwisata ke desa-desa Bali Aga menawarkan pengalaman yang tidak akan kamu temukan di tempat lain. Kelima desa Bali Aga yang menarik untuk wisata budaya di atas bisa jadi pilihan destinasimu berikutnya. Kamu bisa menikmati suasana desa dan keindahan alam, serta mengenal keaslian budaya maupun adat istiadat yang menarik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us