5 Potret Masjid Al Hikmah di Denpasar, Akulturasi Budaya

Denpasar, IDN Times - Jika kamu liburan ke Bali, cobalah singgah ke Kota Denpasar. Sebab ada sebuah masjid megah dengan arsitektur khas Bali, yaitu Masjid Al Hikmah. Lokasinya berada di Jalan Soka, Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur. Mungkin kamu mengiranya bangunan masjid ini adalah puri di Bali. Padahal, bangunan yang penuh ukiran rumit khas Bali ini adalah masjid. Berikut 5 potret masjid Al Hikmah di Denpasar sebagai wujud akulturasi.
1. Ukiran khas Bali masih sangat kental di sini, mulai dari gapura hingga pintu dan jendela

Masjid ini berdiri di atas tanah 8 are. Kamu akan disambut sebuah gapura besar berukiran khas Bali sebelum masuk ke dalam masjid. Begitu juga di bagian kusen pintu hingga jendela. Ornamen khas Bali ditampilkan di setiap lekukan bangunannya.
2. Ornamen masjid ini menggunakan kayu jati asal Bojonegoro

Ornamen-ornamen masjid seperti daun pintu, pintu, jendela, dan lainnya menggunakan Kayu Jati yang sengaja didatangkan dari Bojonegoro, Jawa Timur. Sebab di Bali sendiri tidak memiliki kayu jenis jati. Meski bahannya dari Jawa Timur, pengerjaan ukirannya tetap dikerjakan oleh seniman di Bali.
3. Ada toleransi dan keberagaman yang ingin disampaikan oleh masjid ini

Alasan mengapa masjid ini tak menggunakan arsitektur Arab maupun Turki, karena sesepuh yang mendirikan masjid ingin menampilkan pesan toleransi. Di mana Bumi dipijak, di sana langit dijunjung. Muslim di Bali juga tidak lepas begitu saja dengan budaya lokal Bali. Jadi, masjid ini ingin beradaptasi dengan lingkungan sekitar melalui gaya arsitekturnya. Melalui arsitektur ini, pesan toleransi tak akan luntur. Seni budaya ini akan tetap diingat oleh anak cucu kelak.
4. Dibangun oleh pengusaha bengkel yang memiliki banyak karyawan muslim

Masjid ini dibangun oleh almarhum Haji Abdulrahman pada 1978. Saat itu, Abdul merupakan pengusaha bengkel yang punya banyak karyawan beragama Islam. Karena jarak ke lokasi masjid jauh dari tempat kerja, maka ia membeli sebidang tanah untuk membangun masjid yang kemudian dinamakan Al Hikmah. Pada awal pembangunan, arsitektur masjid masih seperti pada umumnya.
Tapi seiring berjalannya waktu, sekitar tahun 1991, Masjid Al Hikmah mengalami renovasi besar-besaran yang diprakarsai oleh Sunarso, sesepuh setempat. Renovasi dilakukan hingga tahun 1996. Hasilnya adalah masjid dengan arsitektur khas Bali seperti yang nampak sekarang.
5. Mereka juga punya lembaga amal

Sejak berdiri tahun 1978, masjid ini selalu ramai dikunjungi jamaah. Kepengurusannya kini berada di bawah Yayasan Al Hikmah. Yayasan ini juga memiliki pendidikan, kemasjidan, Rukun Kifayah Kematian, dan lembaga amal zakat. Anggotanya dari kawasan Denpasar Timur dan sebagian Kabupaten Gianyar. Selain untuk salat, masjid ini juga digunakan untuk pengajian setiap Selasa malam. Siapa yang pernah singgah ke masjid Al Hikmah di Denpasar?


















