Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pelatih Bali United, Stefano Cugarra saat konferensi pers sebelum laga (IDN Times/Halbert Caniago)

Bali United kembali gagal raih kemenangan pada pertandingan pekan ke-25 Liga 1 2024/2025. Serdadu Tridatu hanya mampu bermain imbang 1-1 menghadapi Persita Tangerang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Minggu (2/3/2025) malam.

Mantan pemain Bali United, Eber Bessa, berhasil mencetak gol pada menit ke-27. Skor penyama kedudukan itu diperoleh dari gol bunuh diri Sandro Anibal pada menit ke-71. Mengapa Bali United gagal lawan Persita di Stadion Dipta?

1. Eber Bessa mampu bermain apik

Foto hanya ilustrasi. (Pexels.com/markusspiske)

Eber Bessa menjadi pemain rekrutan baru Persita Tangerang di putaran kedua Liga 1 2024/2025. Gelandang serang asal Brasil ini didatangkan dari klub FC Alverca (Portugal). Kali ini, Eber datang sebagai lawan di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Eber mampu menjadi motor serangan Persita Tangerang. Dengan skill ala Samba Brasil, Eber berhasil mengobok-ngobok pertahanan Bali United. Beberapa kali dirinya mampu memberikan serangan maupun beberapa umpan berbahaya.

Penampilan agresif dan ngotot Eber membuat kewalahan lini belakang Bali United. Alhasil, lini tengah pada pertandingan Bali United menghadapi Persita Tangerang otomatis dimiliki oleh Persita Tangerang. Kadek Agung tidak bermain dengan maksimal dan sering kehilangan bola.

Walaupun sempat gagal menendang tendangan penalti, Eber mampu memanfaatkan bola muntah yang ditepis oleh Adilson Maringa. Dirinya langsung mengejar bola muntah dan melesakkan tendangan keras yang merobek jala gawang Bali United. Pemain Bali United terlihat telat mengantisipasi bola muntah tersebut.

2. Sektor sayap Bali United tidak bermain maksimal

Foto hanya ilustrasi. (Pexels.com/enginakyurt)

Bali United dikenal sebagai klub yang sering memanfaatkan serangan melalui pemain sayapnya, seperti Privat Mbarga maupun Irfan Jaya. Sayangnya, pada pertandingan ini, sektor sayap belum mampu memberikan umpan terbaiknya untuk Boris Kopitovic. Privat maupun Irfan terlihat sering memaksakan diri untuk melakukan tusukan ke daerah pertahanan lawan, sehingga sering kehilangan bola.

Beberapa umpan dari sektor sayap sering tidak akurat. Terkadang juga jatuh atau mengenai pemain lawan. Para pemain Pendekar Cisadane berhasil mengunci pergerakan Irfan Jaya, Privat Mbarga, Novri, dan Yabes Roni. Otomatis, Bali United tidak banyak memiliki peluang emas.

3. Pemain Bali United sering membuang-buang peluang

Ilustrasi Stadion Kapten I Wayan Dipta (commons.wikimedia.org/DerbiesRivalries)

Secara keseluruhan, pemain Bali United sering melakukan kesalahan dan membuang-buang peluang. Di lini tengah, Kadek Agung dan Brandon Wilson sering salah umpan dan kehilangan bola. Mereka acapkali kalah berduel dengan pemain Persita Tangerang yang dimotori oleh Eber Bessa.

Penggawa Serdadu Tridatu juga sering membuang-buang peluang karena ingin mencetak gol. Seharusnya memberi umpan ke rekan yang kosong, para pemain Bali United justru langsung menendang bola ke arah gawang walaupun dalam posisi yang sulit. Boris Kopitovic terlihat beberapa kali gagal memanfaatkan peluang emas. Pemain asal Montenegro ini beberapa kali terlihat ragu akan menendang atau memberikan umpan ke rekannya.

Tentunya hal ini memberikan dampak yang kurang baik kepada tim sehingga gagal mencetak gol. Boris juga melakukan pelanggaran menarik baju pemain Persita Tangerang di daerah terlarang. Pelanggaran yang tidak perlu ini memberikan hadiah penalti bagi Persita Tangerang.

4. Bali United tidak berhasil mencetak gol

ilustrasi sepak bola (pexels.com/Pixabay)

Permainan ngotot Persita Tangerang sejak menit awal babak pertama membuat Bali United berada dalam tekanan. Apalagi setelah mereka tertinggal satu gol yang diciptakan oleh Eber Bessa. Tim asuhan Stefano "Teco" Cugurra ini seolah-olah tidak mampu mengembangkan permainan.

Walaupun terhindar dari kekalahan, Bali United pada pertandingan ini tidak berhasil mencetak gol. Gol penyama kedudukan bagi Serdadu Tridatu didapat dari gol bunuh diri Sandro Embali, bek Persita Tangerang. Ia mencoba menghalau bola umpan Privat Mbarga, namun justru masuk ke gawangnya sendiri.

Itulah beberapa alasan mengapa Bali United gagal mengalahkan Persita Tangerang di kandang. Bali United akan bertandang ke kandang Persis Solo, Kamis (6/3/2025) depan. Apakah Bali United mampu meraih kemenangan?

Editorial Team