Fomo Sepeda Gunung Kalcer di Bali Jadi Ladang Cuan

Jembrana, IDN Times – Pulau Dewata, yang selama ini dikenal dengan pesona alam dan budayanya, kini diramaikan dengan fenomena baru yang menarik perhatian, terutama di kalangan anak muda. Yaitu fomo atau demam sepeda gunung kalcer. Sepeda gunung sekarang mendadak menjadi incaran banyak orang. Popularitasnya meroket sejak akhir 2024 lalu.
Kini, anak muda Bali khususnya Jembrana tak ingin ketinggalan untuk berburu sepeda bekas agar bisa memiliki sepeda yang tengah viral ini, khususnya merek Federal.
Gowes bukan sekadar olahraga maupun hobi yang dilakoni semua kalangan. Melainkan jadi bisnis yang meraup cuan sampingan, dan cuan utama untuk sebagian orang. Tak tanggung, satu unit sepeda saja terjual, bisa untung jutaan rupiah.
1. Awalnya iseng sepedaan tiap weekend

Fenomena demam sepeda gunung di Kabupaten Jembrana muncul akhir 2024 lalu. Bagus Ogik (28) menceritakan awal mulai dirinya memilih olahraga dengan bersepeda. Setiap weekend, Ogik selalu menyempatkan diri untuk mengayuh sepeda warisan dari orangtuanya. Ternyata lama kelamaan, dirinya melihat mulai banyak orang bersepeda.
Pemandangan muda-mudi menggowes (bersepeda) dengan ceria di sepanjang jalanan, tepi pantai atau taman kota menjadi hal yang lumrah terlihat. Tak ayal, banyak komunitas bersepeda berbagai jenis akhirnya muncul menampakkan dirinya.
"Seiring berjalannya waktu kok orang sepedaan semakin banyak. Sekarang, setiap weekend banyak anak muda yang gowes," katanya.
2. Bukan sekadar tren, sepeda jadi ladang cuan potensial

Di balik hiruk pikuk kegembiraan mengayuh sepeda gunung, terdapat potensi bisnis yang menggiurkan, khususnya bagi generasi muda Bali yang memiliki jiwa wirausaha. Fenomena fomo ini telah menciptakan ceruk pasar yang menjanjikan. Dengan sedikit kreativitas, peluang ini bisa diubah menjadi "ladang cuan" atau sumber penghasilan yang signifikan.
"Mungkin karena seringnya posting di medsos ya, akhirnya banyak yang nanya. Dari sana saya berpikir, cocok nih untuk bisnis," ucapnya sambil tersenyum.
Bagi Ogik, ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan kreativitas, mengembangkan jiwa wirausaha, dan tentu saja, meraih "cuan" dari hobi yang sedang digandrungi banyak orang.
3. Modal beli rangka bekas, untung jutaan rupiah

Banyak peluang cuan jika menekuni suatu usaha. Seperti demam sepeda gunung sekarang ini. Bermodalkan frame atau rangka sepeda bekas, bisa dijual dengan harga tinggi. Harganya menyesuaian kondisi dan kualitas.
Banyak anak muda ingin sepedanya tampil beda. Peluang bisnis yang bisa digarap mulai dari jasa pengecatan ulang, perakitan, sampai penggarapan ulang sepeda seluruhnya. Pembelinya dari berbagai kalangan seperti karyawan, ASN, dan bos berpenghasilan tinggi.
"Saya dulu memang ada satu sepeda warisan, terus beli frame atau rangka di loak, terus dirakit. Modalnya gak banyak. Tapi jika dijual, untungnya lumayan untuk kebutuhan. Sampai jutaan rupiah hanya satu sepeda saja," jelasnya.
Fenomena fomo sepeda gunung ini membuktikan bahwa tren gaya hidup bisa menjadi titik tolak untuk menciptakan peluang ekonomi yang inovatif.